Search it here

Tampilkan postingan dengan label CINTA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CINTA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Mei 2014

May - Wonderful Painful Month!

Bulan mei, bulan kelima dalam kalender masehi.
bulan dimana aku merasakan banyak kenangan singkat yang membuatku memahami arti sebenarnya dari sebuah perjuangan cinta.
indah-menyakitkan.

11 Mei 2013 merupakan tanggal dimana aku merasakan indahnya jatuh cinta, dan memulai babak belajar menjalani sebuah hubungan serius dengan seseorang. semua terasa indah. momen-momen bahagia dijalani bersama. saling memperhtaikan saat yang lain sedang sedih, sakit dan butuh perhatian.

tapi 'mei' tak selamanya memberi keindahan. saat aku menunggu momen indah - 2 bulan lagi - hubungan indahku akan genap setahun. 2 bulan lagi sebelum mei datang, semuanya harus berakhir.

aku berjuang mati-matian untuk mempertahankan semuanya, tapi apa mau dikata, saat tepukan itu sudah tak berkawan, maka tak ada jalan lain selain harus dihentikan.

kesedihan itu berakhir, aku menemukan orang yang sejatinya sejak awal mencitaiku, menyayangiku dan tau apa yang aku inginkan dari sebuah hubungan. orang yang sebenarnya sudah mengintaiku hanya saja kami sama-sama menghargai status kami sebagai pasangan orang lain.

bulan Mei, akhirnya aku kembali memutuskan untuk menghubunginya setelah menjaga jarak beberapa bulan dengannya untuk menghindari ketertarikan kami berdua karena putus cintaku sebelumnya. aku sangat berhati-hati dalam memulai hubungan baru agar tidak tersibak kesan sebagai pelampiasan atau pelarian dari kegagalanku sebelumnya.

kuajak dia bertemu di tempat di mana kami pertama kali bertemu, dan malam itu berakhir pada pengakuan-pengakuannya akan betapa sayangnya dia kepadaku, betapa hampa hatinya ketika aku memutuskan untuk memutus kontak dengannya, dan status barunya saat ini sebagai kekasih orang lain.

sakit memang, mengetahui orang yang menyayangi kita akhirnya memutuskan untuk melabuhkan hatinya kepada orang lain karena kecerobohan yang kita perbuat. tapi aku memberanikan diri mengambil konsekuensi itu. kunyatakan cintaku kepadanya, kuarahkan panah asmaraku hanya kepadanya dan mengajaknya untuk menjalani cinta segitiga antara aku, dia dan kekasih pertamanya.

awalnya semua indah, aku sangggup menjalaninya. aku sangggup menerima bahwa hati, waktu dan pikirannya bukan hanya untuk aku. tapi semua terasa semakin berat ketika mantan kekasihnya terdahulu kembali berusaha mencuri perhatiannya. aku sebagai orang yang baru dikenalanya secara otomatis tergusur di posisi ketiga dalam prioritasnya. aku akhirnya takluk dan menyerah. kucabut kembali panah asmaraku dihatinya dan kurelakan dia untuk belajar mencintai orang yang sangat mencintanya, di bulan MEI 2014.


di bulan Mei, sekali lagi aku kehilangan sosok sahabat yang sudah menjadi saudara untukku.
berawal dari perjumpaan kami di Jogjakarta saat aku sedang mengikuti pelatihan yang diadakan oleh tempatku bekerja saat ini. sahabatku ini juga sedang berada di jogjakarta untuk berlibur bersama teman-temannya dari iteristi dan istrinya. sangat besar keinginanku untuk bertemu istri dari orang yang sudah kuanggap sebagai saudara ini, mengingat aku tidak sempat menghadiri pernikahan mereka selain karena lokasi resepsi yang cukup jauh, aku saat itu sedang menyelesaikan urusan pekerjaan di kota lain.

singkat cerita aku tidak sempat bertemu istrinya karena harus segera kembali ke kota di mana dia bekerja, alhasil aku hanya sempat bertemu dengan sahabatku ini. kuajak dia ketempatku menginap agar bisa mengobrol lebih lama namun karena kami berdua kelelahan, aku lelah seharian di kantor dan dia lelah seharian menikmati indahnya jogjakarta, maka kamipun terlelap setelah tidak banyak bercerita tentang hidup masing-masing.

malapetaka itu bermula saat aku harus meninggalkannya yang masih butuh istirahat untuk ke kantor guna melanjutkan pelatihanku. dia yang kebetulan tidak menggunakan sandal mengabariku untuk meminjam sandalku. aku mengiyakan. namun aku mengira dia akan kembali ke tempatku menginap sebelum pulang ke jakarta setidaknya untuk berpamita. mungkin karena aku terlalu fokus dengan pelatihanku sampai lupa menanyakan hal tersebut hingga saat kembali ke hotel tempatku menginap aku hendak keluar mencari makan malam dan teringat sendalku yang dibawanya. aku langsung menghubunginya untuk mengonfirmasi. mengingat saat itu sudah pukul 18 dan kereta yang mengantarnya sebentar lagi akan bertolak ke jakarta maka tidak banyak yang bisa kulakukan untuk mengambil sendal tersebut. dan dia mengatakan bahwa sendalku sudah dititipkannyake teman-temannya yang akan mengantarkan sendal tersebut ke tempatku menginap.

akupun mengiyakan dan tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, jam demi jam aku menunggu tapi tak kunjung ada yang mengetuk pintu kamarku untuk mengantarkan sandal yang dikatakannya. akhirnya aku memutuskan untuk menghubunginya kembali dan meminta kontak temannya tersebut tetapi tidak mendapatkan respon yang baik darinya

buatku, bukanlah sesuatu yang cerdas mempertaruhkan persahabatan hanya karena sepasang sendal seharga 150 ribu rupiah. tetapi aku hanya menuntuk tanggung jawab darinya. tetapi respon yang kudapat hanyalah pernyataan yang menjurus kepada merendahkan. aku  terus mengonfirmasi kapan sendalku akan diantar. tetapi sampai hari berganti tak kunjung ada kejelasan. sampai akhrinya aku kembali menanyakan dan dengan jawaban yang sangat enteng dia berkata bahwa temannya telah mengirimkan sendal tersebut ke rumahnya di jakarta via titipan kilat.

sesuatu yang sangat di luar nalar menurutku. temannya lebih memilih mengeluarkan biaya dan waktu lebih banyak untuk mengirim sendal tersebut ke jakarta dibandingkan mengantarkan sendal tersebut ke hotel tempatku menginap yang sangat mudah dijangkau dari belahan manapun kota Jogjakarta. aku sedikit marah dan dia pun sepertinya demikian hingga akhirnya kontakku dihapusnya dan sampai saat ini tidak ada komunikasi antara kami berdua.

May - Wonderful Painful Month! thank you for giving me so much lesson...




Senin, 24 Maret 2014

Wan't a Romance, so be Ready. Move On is a Must!

Berawal dari keisengan membuka akun facebook melalui netbuk di kamar kos sewaktu jam istirahat kantor, sampai berujung pada sebuah artikel berbahasa inggris yang di share oleh salah satu teman di facebook.  Sebuah komik pendek, berupa penggalan jalan cerita dalam kotak-kotak kecil yang sarat akan makna mengenai sebuah hubungan. Entah itu persahabatan maupun hubungan asmara.

Kadang kita manusia sangat rela berbetah-betah  diri dalam suatu keadaan yang sangat tidak menguntungkan, menyedihkan, memilukan dan mengiris hati. Sampai-sampai mata kita tertutup untuk hal--hal yang sangat menarik di alam ini. Apalagi sesaat setelah patah hati, dunia serasa hanya berkutat pada anda dan mantan kekasih terkasih anda. Sayapun begitu. 

Pertamakali mengenal asmara di usia 26, dan putus 10 bulan setelahnya. masa yang singkat, tapi sangat penuh makna. Bahkan sampai saat inipun saya masih ingin mengulang jalinan kasih itu dengan sang mantan. Karena perpisahan kami bukanlah sesuatu yang buruk, tapi hubungan kami akhirnya berkesudahan dengan baik dan tanpa pertengkaran yang berarti. Awalnya memang berat, mempertanyakan segalanya, tapi ketika suatu hubungan menemui titik jenuh baik oleh kedua belah pihak maupun salah satunya, maka jalan satu-satunya adalah mengakhiri hubungan tersebut demi kebaikan bersama. Karena jika memang rasa yang pernah dibina diawal perkenalan itu masih ada, maka pasti CINTA ITU TAKAN KEMANA.

Satu hal yang harus terus dipegang teguh adalah, bahwa hidup itu hanya sementara, manfaatkanlah segala  momen dengan bahagia, jangan sampai putus cinta menjadikan diri kita terhindar dari kebahagiaan.

Minggu, 10 Maret 2013

Jogja dan Kenangan-kenangan itu!

Pulang ke kotamu,
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Itulah penggalan lagu Kla Project yang tiba-tiba terngiang di benaku di dalam taxi yang melaju tersendat mengantarku kembali ke kosanku dari stasiun tugu jogjakarta melepas rekan-rekan kerja untuk kembali ke Medan yang akan kususul besok.
Jogja, kota yang genap 6 tahun kujadikan pelabuhan seluruh keluh kesah, kebahagiaan, perjalanan cinta dan romansa yang tidak bisa diuraikan dengan kata-kata. Kota dimana aku akhrinya menemukan arti hidup sebenarnya.. arti mencintai dengan tulus meskipun tak terbalas.. pedihnya patah hati, lelahnya bertepuk sebelah tangan.. indahnya dicintai.. syahdunya belajar mencintai. dan banyak hal yang mungkin saja tidak akan kutemukan jika saat itu - saat menentukan tempat perkuliahan- aku tidak  memilih jogja. Kebetulan yang sangat tidak bisa dilupakan.

Pelajaran hidup penuh makna yang membawaku ke-level baru kedewasaan, pelajaran hidup yang memaksaku untuk belajar menentukan prioritas dalam menghabiskan usia yang merupakan rahmat terbesar yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadaku. Pelajaran hidup yang sangat tidak ingin aku bagikan kesiapapun. Perjalanan hidup yang sudah melenceng terlalu jauh dari jalur yang seharusnya kulalui. Perjalanan hidup yang membekas buruk dijiwaku. Perjalan hidup yang membuatku jungkir-balik untuk mempertahankan hal yang sama sekali tidak boleh kupertahankan, 

Jogja, kota yang sangat sulit untuk kulupakan mengingat banyak hal buruk yang membekas di balik segelontor kenangan indah yang meliputinya. Miris memang, tapi begitulah adanya. Setiap tapak kakiku membekas mengembara mencari sesuatu yang entah di bagian mana kota ini letaknya. Aku dan jogja ibarat buah kedondong. Keindahan jogja menutupi betapa buruknya perilakuku di 2/3 waktuku yang kulalui di kota ini. Tidak ada yang tahu, bahkan mereka yang mengaku sebagai temankupun tidak tahu, karena aku tidak pernah mau memberitahu siapapun. cukup kupendam sendiri dan jogja menjadi saksinya.

Jogja, suatu saat aku akan kembali lagi dan menggoreskan tinta indah, mencetak tapak indah dan membuat jalur yang indah untuk kehidupanku, karena selama ini engkau telah menyaksikan bagaimana aku menyia-nyiakan waktuku. Aamiin

Minggu, 18 Maret 2012

Revisi Cinta dan Skripsi

Alhamdulillah..alhamdulillah.. alhamdulillah..
Akhirnya setelah sekian lama berkutat dengan tugas akhir, akhirnya selasa, 13 Maret 2012 jadual pendadaran yang harus kulalui sampai juga. Seperti biasa, karena memang saya "banci tampil" maka bukannya tegang atau gugup dalam menanti hari itu datang tapi excited dan santai saja.Karena toh selama tugas akhir dan presentasinya kita buat sendiri kenapa harus takut? bukan begitu?

Tetapi, seperti biasa, persiapan sematang apapun dan pengetahuan semumpuni apapun jika tidak disertai dengan keberuntungan maka semuanya akan menjadi sia-sia.

Tidak seperti biasanya, hari itu, mataku dan badanku bangun jauh lebih awal, padahal semalam begadang sampai pukul 2 pagi mengobrol dengan teman yang kebetulan menginap setelah keliling kelurahan Terban untuk melakukan persiapan pra-survey yang tawarannya kuterima bersamaan dengan masuknya notifikasi jadual ujian di HP bututku. Jam di HP menunjukan pukul 5.32 WIB, temanku masih terlelap. Kubangun dan mempersiapkan diri, mengambil wudhu dan sholat subuh.Sungguh indah ternyata bisa bangun pagi dan bisa sholat subuh lebih awal dari biasanya tanpa harus berkejaran dengan matahari yang hendak mulai menyinari hari. On line sebentar, mengupdate status :


Mandi kemudian bersiap berangkat tepat pukul 07.03 pagi diantar teman. Sesampai di kampus, langsung menuju ke lantai 3 dimana ruangan pendadaran berada. Bertemu penjaga ruangan untuk memastikan segala peralatan telah siap dan ruangan sudah ditata. Ruangan terasa dingin dan sepi, karena ini masih pukul 7 pagi lebih sedikit dan memang aku tidak mengundang seorang pun untuk menghadiri sidang pendadaranku ini kecuali kakak kelas yang kebetulan bersama-sama berjuang menyusun skripsi dengan dosen pembimbing yang sama. Netbuk kusiapkan dan kunyalakan, file-file yang kira-kira dibutuhkan sudah terbuka di taskbar, powerpoint dalam keadaan siap dan mengecek hal-hal kecil. Setelah persiapan kurasa sudah cukup, saatnya menunggu dosen penguji berdatangan satu persatu. Oh iya, ketua dosen pengujiku hari ini Dr.rer.nat Dedi Rosadi. Ms.C. dan 2 dosen lainnya yaitu Adhitia Ronie Efendi dan dosen pembimbing akademikku Zulaela Dipl.Med.Stat. yang beberapa menit sebelum pukul 8 dikabarkan bahwa beliau tidak bisa hadir dan meminta waktu sendiri untuk mengujiku di ruangannya pukul 11 nanti.

Jam di ruangan ujian sudah menunjukkan pukul 08.06 ketika kutolehkan kepalaku kedalam ruangan dan perasaan tegang mulai menghampiri, menunggu harap-harap cemas karena belum ada satupun dosen yang datang. Hingga akhirnya pukul 08.10 pak Adhitia Ronie datang dan mengobrol-ngobrol sebentar sembari menggodaiku mengenai status yang kutuliskan pagi ini. Ternyata beliau belum mengetahui bahwa mahasiswa yang akan diujinya pagi ini adalah diriku berhubung katanya draftku baru dieprolehnya pagi ini. WOW!! sebuah kejutan awal.

Beberapa menit kemudian pembimbing Tugas Akhirku bapak Prof. Suryo Guritno datang dan menanyakan siapa saja dosen penguji hari ini. Menunggu beberapa saat untuk kedatangan ketua dosen penguji, namun sampai 15 menit belum datang juga.Akhirnya pak Ronie memutuskan untuk memulai ujianku pagi itu tepat pukul 08.25 pagi. 

Dua puluh menit, itulah waktu yang diberikan kepadaku untuk mempresentasikan hasil jerih payahku 2 bulan terakhir. Saat presentasiku memasuki 1/4 bagian, pak Dedi Rosadi datang. Tidak ada yang aneh ataupun prasangka maupun firasat buruk akan kedatangannya. Presentasiku lancar.beres dalam 16 menit. Waktu ku kembalikan ke pak Ronie untuk memulai pertanyaan.

Sampai saat pak Ronie memberikan kesempatan kepada pak Dedi untuk bertanya."Ya, aku pasti bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya" seruku dalam hati. Namun, semua kepercayaan diri dan modal yang kupersiapkan mulai goyah ketika pertanyaan "apakah anda sudah melakukan study literatur tehadap Skripsi teman2 anda sebelumnya?" melayang dari lisannya. Dan aku menjawab dengan yakin "iya pak..sudah". Hingga saat pernyataan lanjutan "Berarti tahu kalau ini sudah ada yang pernah mengerjakan? sama persis lho mas. saya tau karena yang mengerjakan itu anak bimbingan saya. tahun 2001. dan dia lebih lengkap dari apa yang anda presentasikan" melululantahkan kepercayaan diriku dan keyakinan akan kemampuanku. Aku terdiam, pak Suryo berusaha membantu dengan menjelaskan, tapi ..semuanya sudah terlambat, TA ku pernah dibahas sebelumnya, dan bagusnya aku tidak tahu, Tema itu tidak ada di list Judul Tugas Akhir yang diedarkan, dan tidak ada juga di database perpustakaan MIPA, kenapa ini bisa terjadi? Oh Tuhan, salahku apa? batinku bergejolak berusaha menemukan solusi untuk menenangkan diri. tapi gagal, aku kalah hari ini.

Pendadaranku berhenti di situ. Saran-saran untuk memperbaiki dan menambahkan hal-hal yang menjadi pembeda serta deadline 2 minggu menjadi penutup presentasiku dan pendadaranku yang singkat.

Mungkin semua itu adalah representasi dari kejutan pagi ini yang kulihat ketika iseng-iseng menggunakan wi-fi yang tersedia di ruang sidang untuk mengakses facebook.Kembali beberapa jam sebelum pendadaran singkat itu terjadi. Pukul 7.40 sembari menunggu di ruangan berdua dengan teman yang mengantarku ke kampus, aku iseng-iseng mengecek availability signal wi-fi di ruangan sidang, dengan tujuan membunuh kebuntuan menanti. Kupulih salah satu signal dan ternyata tersambung tanpa harus log-in. Akhirnya ku putuskan untuk membuka facebook.Tanpa kusadari tindakan iseng ini akan membawaku ke penyesalan paling dalam seumur hidupku.

Awalnya semuanya biasa saja ketika ada beberapa notifikasi berkaitan dengan status yang kupublish sebelum ke kampus. Hingga akhirnya masuk ke home facebook dan menemukan up-date status dari seseorang yang cukup spesial bagiku saat ini. Sewaktu ku SMS, dia berkata "akan ku kabari kalau aku ke jogja, kamu konsen saja dulu dengan pendadaranmu". begitu katanya semalam sewaktu aku memutuskan untuk mengabarinya kabar gembira pendadaranku. Namun, pikiranku yang tenang dan positif menjadi semakin kalut ketika mendapati up-date status tersebut dan terungkap bahwa dia sudah berada di jogja sejak senin, dan tidak mengabariku. Awalnya kuberharap itu sebagai kejutan untukku, sebagai hadiahku yang telah berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi. Namun, sampai saat ini dia belum sama sekali menghubungiku untuk menemuiku. 

Ya, sepertinya revisi yang harus kulakukan untuk tugas akhirku ini juga membawaku pada pemikiran untuk merevisi hubungan asmaraku, untuk meyakinkan bahwa hatiku dan hatinya memang satu, satu tujuan, satu pemikiran dan satu cinta. Hingga kini revisi skripsiku terbengkalai karena masih memikirkan apa kesalahan yang telah kuperbuat sampai aku harus benar-benar merevisi segalanya. cinta dan skripsi ku.

Jangan sampai lupa akan janji yang anda ucapkan, karena bisa saja ketika anda sudah melupakannya  orang yang anda janjikan masih mengingat dengan jelas kapan, dimana, bagaimana dan tentang apa anda berjanji dan menunggu untuk anda tepati

Kamis, 02 Februari 2012

LDR..??!! 10 Menit 5 SMS!

Long Distance Relationship, atau lebih akrab dipanggil LDR adalah representasi sebuah hubungan antar anak cucu Adam yang di dalamnya terdapat faktor jarak, entah itu dekat maupun jauh. Baik dengan keluarga, kerabat, orang tua, orang dekat dan sebagainya. Lalu apa yang menjadi masalah untuk dibahas dalam tulisan LDR ini? Tunda dulu ya jawabannya! Berhubung saya adalah salah satu pelaku utama LDR yang kata orang sangat menguji kesetiaan dan rasa pengertian dengan pasangan, maka setidaknya saya akan mencoba menelaah beberapa kendala dan solusi yang saya peroleh setelah melakukan LDR dengan hitungan waktu yang tidak pendek.
 
Selain bisa membaca artikel ini saya akan menjabarkan hal paling sederhana dari membina hubungan dengan hastag LDR. Sebagaimana yang saya rasakan, LDR itu susah-susah gampang, meskipun sudah berbagai dan beragam tips kita terapkan, namun jika komunikasi dan pengertian tidak berjalan dengan baik, maka segalanya menjadi sia-sia.

Saat memutuskan untuk menjalani LDR, segalanya terlihat dan terasa sederhana, bahkan saking sederhananya susah untuk dijelaskan. Kepercayaan memegang peran penting dalam menyukseskan LDR. Karena deraan cobaan akan jauh lebih intens dan lebih keras menekan anda dan pasangan ketimbang jika  kita menjalin hubungan dengan orang yang berada dekat dengan kita dan dapat bertatap mata dengan intensitas yang terhitung sering.


Banyak LDR'ers (istilah untuk mereka yang menjalin hubungan jarak jauh-buatan sendiri) yang menjadikan telepon sebagai pengganti pacar, keluarga atau orang-orang terdekat. Tapi bukan menjadi gadget freak ya..:D. Seiring jaman yang semakin canggih, teknologi pun menjadi semakin mendukung komunikasi jarak jauh dengan pasangan. Bayangkan saja jika misalnya saat ini belum ada handphone atau jejaring sosial? tentu anda akan menunggu berhari-hari untuk membaca pesan-pesan cinta dari sang terkasih lewat surat yang di kirim via PT Pos Indonesia, yang bisa saya pastikan akan sampai paling cepat 1 hari setelah hari  yang dijanjikan.

Namun, sadar tidak sadar kita justru menciptakan masalah baru dengan mengintensifkan SMS atau telepon. Banyak dari LDR'ers yang kemudian justru lupa bahwa tujuan ber-SMS atau menelepon pacar adalah untuk mengutarakan rasa rindu bukan berkeluh kesah yang malah akan membawa pada babak baru lembaran permasalahan yang akan berakibat pada sepinya Handphone dari SMS atau panggilan masuk atau keluar ke orang yang dicintai. Begitupun saya. Setelah menelaah aktivitas SMS dan telepon yang saya lakukan dengan someone special nun jauh di sana, ternyata permasalahan selalu muncul setelah SMS ke 5 dan seterusnya atau menit ke 11 dan seterusnya dari telepon yang kami lakukan.

Kadang tanpa terasa isi SMS hanya berujung pada hal-hal remeh temeh yang menjebak kita. Bahkan kadang lebih parahnya pertengkaran tak terelakan lewat SMS, padahal saya sendiri yang telah menulis status di facebook bahwa " Jika bisa menyampaikan secara face to face, maka jangan sekali-kali mecoba menyampaikan lewat SMS atau telepon". Karena sadar tidak sadar, kontak fisik baik itu sekedar tatapan mata, merasakan keberadaan pasangan di dekat kita akan jauh lebih menjelaskan makna perkataan yang kita ucapkan ketimbang SMS yang terbatas pada jumlah karakter atau telepon yang terbatas pada jumlah pulsa atau baterai HP dan hanya melalui suara.


Maka, saya sarankan agar tidak melakukan SMS lebih dari 5 kali dengan pasangan anda yang jauh di sana atau melakukan telepon lebih dari 10 menit, karena selain bisa menguras pulsa anda, masalah-masalah akan terus mengalir dan mengisi jarak antara anda dengan sang terkasih seiring jumlah SMS yang bertambah atau jumlah menit yang anda habiskan. Think about them!!






Selasa, 31 Januari 2012

LDR..?? Read This!!

Sebagai penganut.. atau lebih tepatnya disebut pengguna.. eh bukan maksudnya pelaku LDR atau Long Distance Relationship, saya ingin berbagi beberapa quotes yang mungkin akan menguatkan kita dalam menjalani hari-hari bersama orang-orang tersayang di atas jarak yang jauh.


Kata-kata itu tidak hanya diucapkan dan kemudian dilupakan, tapi ingatlah bahwa setiap orang yang mendengarkan kata-kata indah yang kita utarakan akan menyimpannya di memory khusus yang disediakan untuk kita. Jadi, Don't Just Says Them, but Try to Do Them Perfectly!!





Jadi bagaimana? masih takut dengan LDR?

Kamis, 26 Januari 2012

Cinta itu.. perih kawan!!

Mungkin setiap orang memiliki masa dimana akan menemukan perbincangan yang benar-benar memberikan quality time buat dirinya dan orang lain. Seperti yang baru saja kulakukan dengan seorang teman yang entah mengapa bertransformasi menjadi sangat bijak malam ini. :D

Pukul 9 malam Yahoo Messenger sudah otomatis on-line ketika netbuk kunyalakan. Seperti biasanya, crusor langsung mengarah ke pojok kanan atas monitor untuk menge-klik tanda silang berwarna  merah. Ya, YM ku tutup. Mozilla Firefox dan Tweetdeck selalu berhasil menarik perhatianku dari YM. Namun, ketika tanda loading browser belum selesai berputar untuk membuka beberapa site tiba-tiba suara musik yang sejak awal menari-nari di gendang telingaku berganti menjadi nada tanda pesan dari YM. Plung.. ada pesan masuk dari teman yang ku anggap biasa saja..


 Seperti biasa, basa-basi kecanggungan mengisi baris-baris pertama jendela messenger, hingga saatnya tanpa terasa obrolan semakin serius.
"cintai apa yang engkau miliki , jangan berambisi untuk memiliki yg engkau cintai"
begitulah celotehnya ketika babak curahan hati menjadi isi perbincangan yang awalnya tidak menjanjikan itu, mengingat perdebatan akan hal-hal konyol sempat hinggap. Entah dari mana ia mempelajari kata-kata yang sangat menusuk di hati itu. Kadang kala kita para pecinta mengekang kekasih kita, pasangan kita, dengan alasan CINTA - SAYANG, tanpa kita sadari itu bukan lagi cinta, melainkan ambisi untuk memiliki.

Kadang kita lupa akan defenisi cinta itu. Tidak terbatas pada hubungan dua insan, wanita dan pria. Ikatan hati anak dan orang tuanya, guru dan murid, sampai ke persahabatan yang abadi. Bahkan rasa kepemilikan itu akan menimpa persahabatan, pertemanan. Sederhananya, ketika kita sedang masuk dalam suatu masalah, maka kita akan menempatkan sahabat kita sebagai kekuatan pendukung yang kita miliki, sampai tidak perduli apakah kita benar atau salah, mereka harus mendukung kita tanpa memikirkan bahwa dia juga punya pandangan akan sikap kita.

 "jangan lihat ke belakang, jangan lihat kedepan, lihatlah kesamping karena tanganku sedang menggandeng tanganmu"
dalam persahabatan dan hubungan asmara, kita sejajar sobat.

Kembali ke obrolan ym yang tiba-tiba menjadi serius. Kalimat-kalimat sarat makna terus saja mengalir hingga akhirnya..
lihat ke langit
hitunglah berapa bintang di langit
lalu pejamkan mata
buka mata, lalu lihat kembali ke langit
dan hitunglah bintang di langit
jika berkurang maka aku ambil untuk aku berikan ke kamu
jika bertambah maka aku sudah tambahkan bintang untuk menerangi langkahmu dan memperindah hidupmu
dan jika masih sama, maka aku sudah menjaganya supaya tidak ada orang lain yg mengambil bintang itu darimu
hm..menyentuh sekali...akan ku ingat perbincangan malam ini...siapapun kamu :D

Kamis, 19 Januari 2012

Crazy Stupid Love .. Not Only on That Film!!

Cinta, satu kata lima huruf paling indah yang sering orang ucapkan dan ingin dengarkan. Dan cinta, satu kata indah yang sudah terlalu sering kuucapkan dan sangat jarang ku dengarkan. Pedih memang, ketika rasa yang tulus itu tak berbalas. Ntah karena cinta itu salah arah, cinta itu terhalang tembok kriteria yang terlalu kuat, sampai kepada posisi dimana cinta itu tersampaikan kepada orang telah menyerahkan rasanya kepada orang lain, bukan kita!

Aku pernah jatuh cinta. Dan itu saat ku masih duduk di  bangku Kelas 1 SMA. Cinta monyet? kurasa tidak. Karena perasaanku saat itu kepada gadis pujaan benar-benar tulus untuk berbagi segala hal dengannya, mengarungi hari-hari penuh tantangan di bangku SMA, bahkan mungkin sampai membentuk sebuah bahtera yang penuh keindahan yaitu Rumah Tangga. Namun, ketika akhirnya cinta itu kusampaikan dengan tulus dan keberanian yang kukumpulkan berbulan-bulan untuk menyampaikannya, tanganku tetap sendirian di udara, tak ada tepukan balasan yang kuterima dari pujaan hatiku, coz i just got friendzoned! 


Setelah itu, tidak banyak orang yang tahu tentang sepak terjangku di dunia asmara. Seorang amatiran dalam percintaan berusaha serius menjalin hubungan dengan berbagai pilihan yang ada. Namun semuanya kandas di tengah jalan tanpa kesimpulan yang pasti, apakah cinta itu terbalas, tersampaikan atau tidak.

Setelah itu semua, aku mulai mencari-cari dimana letak kesalahanku. Ya, mungkin beberapa diantara mereka belum bisa menerima sifat kekanak-kanakanku. Atau bahkan kedewasaan berpikirku yang kadang kala muncul secara mendadak? 

Aku sudah terlalu lelah mencari dan mengejar cinta. Sampai saat datang satu sosok yang benar-benar bisa membuatku berpikir panjang untuk menyatakan rasa itu, sosok yang benar-benar membuatku nyaman, sosok yang benar-benar bisa menerimaku apa adanya. Dan kunyatakan rasa itu, tapi entah mengapa keraguan tiba-tiba mendekat di benakku. Apakah dia merasakan hal sama? Cinta? Rindu? saat jarak akhirnya menjadi pemisah hati kami?

Every single stupid act telah kulakukan. Ini bukan aku. Bukan diriku yang cuek, bukan diriku yang ceplas-ceplos, bukan diriku yang kekanak-kanakan. I am Mature Enough for you. Setiap pagi, sebelum ku benar-benar terlelap ku sempatkan jari-jemariku untuk sekedar menuliskan "Sudah bangun? jangan Lupa sholat subuh ya.. Miss you", atau setidaknya mengecek apakah HP si dia aktif untuk membangunkannya agar segera bangun mengingat 1 jam yang membedakan kami. Awalnya segalanya indah, cinta itu berbalas. Perasaan itu terjawab. dan tanganku tidak sendirian di udara ketika kuayunkan untuk menepuk.

Tapi, seperti kata para pecinta. Long Distance is killing me! Rangkaian hati yang terjalin dalam hitungan waktu yang terbilang tidak singkat itu lambat laun terkikis angin laut yang membentang memisahkan 2 insan ini. Dan sekarang perasaan itu mengambang entah kemana. Tanpa kepastian. Cinta memang kadang terlalu tega kepada manusia, atau mungkin manusia yang terlena akan belaiannya??

Sepanjang hidupku, aku ingin dewasa. Aku ingin dewasa, sehingga orang akan menganggapku dengan serius.
Semuanya terdengar begitu baik padaku. Dewasa, mendapatkan pekerjaan, menikah.
Tapi ...
Itu semua penipuan. Dan cinta? Itulah Penipuan terbesar dari semua. Aku pernah jatuh cinta, dan bahkan sering aku terjebak dalam muslihatnya