Search it here

Kamis, 19 Januari 2012

Crazy Stupid Love .. Not Only on That Film!!

Cinta, satu kata lima huruf paling indah yang sering orang ucapkan dan ingin dengarkan. Dan cinta, satu kata indah yang sudah terlalu sering kuucapkan dan sangat jarang ku dengarkan. Pedih memang, ketika rasa yang tulus itu tak berbalas. Ntah karena cinta itu salah arah, cinta itu terhalang tembok kriteria yang terlalu kuat, sampai kepada posisi dimana cinta itu tersampaikan kepada orang telah menyerahkan rasanya kepada orang lain, bukan kita!

Aku pernah jatuh cinta. Dan itu saat ku masih duduk di  bangku Kelas 1 SMA. Cinta monyet? kurasa tidak. Karena perasaanku saat itu kepada gadis pujaan benar-benar tulus untuk berbagi segala hal dengannya, mengarungi hari-hari penuh tantangan di bangku SMA, bahkan mungkin sampai membentuk sebuah bahtera yang penuh keindahan yaitu Rumah Tangga. Namun, ketika akhirnya cinta itu kusampaikan dengan tulus dan keberanian yang kukumpulkan berbulan-bulan untuk menyampaikannya, tanganku tetap sendirian di udara, tak ada tepukan balasan yang kuterima dari pujaan hatiku, coz i just got friendzoned! 


Setelah itu, tidak banyak orang yang tahu tentang sepak terjangku di dunia asmara. Seorang amatiran dalam percintaan berusaha serius menjalin hubungan dengan berbagai pilihan yang ada. Namun semuanya kandas di tengah jalan tanpa kesimpulan yang pasti, apakah cinta itu terbalas, tersampaikan atau tidak.

Setelah itu semua, aku mulai mencari-cari dimana letak kesalahanku. Ya, mungkin beberapa diantara mereka belum bisa menerima sifat kekanak-kanakanku. Atau bahkan kedewasaan berpikirku yang kadang kala muncul secara mendadak? 

Aku sudah terlalu lelah mencari dan mengejar cinta. Sampai saat datang satu sosok yang benar-benar bisa membuatku berpikir panjang untuk menyatakan rasa itu, sosok yang benar-benar membuatku nyaman, sosok yang benar-benar bisa menerimaku apa adanya. Dan kunyatakan rasa itu, tapi entah mengapa keraguan tiba-tiba mendekat di benakku. Apakah dia merasakan hal sama? Cinta? Rindu? saat jarak akhirnya menjadi pemisah hati kami?

Every single stupid act telah kulakukan. Ini bukan aku. Bukan diriku yang cuek, bukan diriku yang ceplas-ceplos, bukan diriku yang kekanak-kanakan. I am Mature Enough for you. Setiap pagi, sebelum ku benar-benar terlelap ku sempatkan jari-jemariku untuk sekedar menuliskan "Sudah bangun? jangan Lupa sholat subuh ya.. Miss you", atau setidaknya mengecek apakah HP si dia aktif untuk membangunkannya agar segera bangun mengingat 1 jam yang membedakan kami. Awalnya segalanya indah, cinta itu berbalas. Perasaan itu terjawab. dan tanganku tidak sendirian di udara ketika kuayunkan untuk menepuk.

Tapi, seperti kata para pecinta. Long Distance is killing me! Rangkaian hati yang terjalin dalam hitungan waktu yang terbilang tidak singkat itu lambat laun terkikis angin laut yang membentang memisahkan 2 insan ini. Dan sekarang perasaan itu mengambang entah kemana. Tanpa kepastian. Cinta memang kadang terlalu tega kepada manusia, atau mungkin manusia yang terlena akan belaiannya??

Sepanjang hidupku, aku ingin dewasa. Aku ingin dewasa, sehingga orang akan menganggapku dengan serius.
Semuanya terdengar begitu baik padaku. Dewasa, mendapatkan pekerjaan, menikah.
Tapi ...
Itu semua penipuan. Dan cinta? Itulah Penipuan terbesar dari semua. Aku pernah jatuh cinta, dan bahkan sering aku terjebak dalam muslihatnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar