Search it here

Sabtu, 21 Juli 2012

Coretan-coretanku dengan Ms. Paint

Berawal dari melihat teman kos yang membeli tempelan dinding yang lumayan menambah kabagusan (kata apa ini?) dindingnya akhirnya saya iseng-iseng mengaplikasikan bakat terpendam saya dalam menggambar di dinding kamar hehehe
bermodalkan spidol whiteboard sisa peninggalan masa-masa menjadi asisten laboratorium praktikum statistika, jadilah gambar dinding tersebut yang jika kuperhatikan mirip sosok makhluk berkaki 4. wkwk

Oleh karena kurang puas jika hanya di dinding akhirnya kuputuskan untuk menggambarnya kembali di dengan menggunakan Mirosoft paint.

 
 dan karena gambar pertama berhasil dengan baik akhirnya menyusulah gambar-gambar lainnya :D
dengan sedikit permainan warna (walaupun warna hijau yang saya inginkan belum sesuai :D) kemudian saya lakukan duplikasi dan menggabungnya menjadi berikut :

 demikian, gambar-gambar lainnya akan segera menyusul

Kamis, 05 Juli 2012

AYO ke Perpustakaan!!

Postingan ini bukan berisi ajakan ke perpustakaan, BUKAN!.

Berawal dari kemalasan menghabiskan waktu dikos-kosan yang kian menjenuhkan, akhirnya kuputuskan untuk mandi dan melangkahkan kaki sejauh mungkin, dan kali ini sasarannya adalah Perpustakaan FMIPA UGM dengan tujuan sih untuk menyelesaikan pengerjaan studi kasus Skripsi yang terbengkalai beberapa bulan setelah diberi waktu 2 minggu untuk merevisi. Itu ceritanya lho ya.. kenyataannya nanti juga anda tahu, atau mungkin sudah ada yang bisa mennebak bagaimana akhirnya? :D

Lengkap dengan tas slempangan kecil berisi netbook, keyboard dan draft skrispsiku yang belum direvisi, kakiku kulangkahkan menuju ke arah selatan keluar dari kos, kemudian sendowo dan menuju gedung Kampus Selatan FMIPA UGM dimana si perpus yang menjadi target sasaran berada. Belum cukup setengah perjalanan benakku berkata, "yakin lo ke perpus siang-siang gini saat orang lain pada ujian?". Ya, memang sepertinya ke perpustakaan siang bolong seperti ini disaat yang lain sedang mengikuti ujian akhir itu sangat tidak sopan (alasan yang spektakuler mengada-ada).

Seketika itu juga aku langsung teringat salah satu teman yang kemarin sempat berbincang-bincang di kantin kluster FMIPA Utara.  Masih segar di otakku yang mulai layu ini ketika komplainku melayang menyerangnya yang memblok panggilan telepon yang kulakukan ke handphonenya beberapa saat yang lalu yang kemudian ditangkisnya dengan alasan bahwa dia sedang berada di perpustakaan sehingga menyetel untuk menolak semua panggilan masuk di hapenya (hapenya canggih banget dah kalau dibandingkan dengan hapeku -__-'). "Nah, bisa diajak ngubeg-ngubeg perpus baru nih" benakku berkata yang disertai dengan gerakan tangan merogoh handphone di saku celana untuk menelepon si korban. And guess what? automatic rejected! AHA.. dia sedang diperpustakaan ternyata. Akhirnya ku SMS juga dirinya dan kemudian janjian untuk bertemu di depan gedung perpustakaan baru yang baru jadi dan baru pertama kali kuinjaki dengan kakiku. 


Mengingat rute jalan kakiku sudah salah arah yang semula menuju ke selatan dan sekarang harus ke utara, maka kuputuskan untuk pertamakalinya menggunakan jasa sepeda kampus yang kebetulan ada di sekitar kampus Selatan FMIPA UGM. Ok, saatnya menguji kemampuan bersepada yang baru kulancarkan beberapa minggu terakhir ini. Jalan kaliurang yang ramai siang ini menjadi tantangan pertama, dan berhasil lolos, walaupun celanaku harus terkena sadel sepeda yang sesekali terlepas dari pijakan kakiku lantaran jok sepedanya yang terlalu pendek (dan kabar baiknya saya tidak menyadari kalau jok sepeda kampus ini bisa dinaikturunkan -__-). Kemudain jalur GSP dan memasuki area shelter sepeda kampus yang berada di sebelah timur perpustakaan baru UGM. Dan bertemulah dengan temanku itu di depan gerbang masuk perpustakaan yang ternyata ketika kumenelepon tadi dia sedang bernostalgia dengan dosen pembimbingnya.

Masuklah kami kegedung baru perpustakaan ini. Dan karena ini merupakan pengalaman pertamaku memasuki gedung baru ini, maka aku hanya mengekori temanku dari belakang  bak bebek gembala yang mengikuti si gembala. Kesan pertama  yang muncul adalah wow perpustakaannya baru ( ya iyalah baru....) gedungnya lebih bersih (modern jika dibanding perpustakaan yang menggunakan bangunan peninggalan perjanjian kolombo) dan tata letaknya yang lumayan rapi.

Namun, selidik punya selidik setelah menggunakan berbagai fasilitas yang ada, akhirnya saya menemukan beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan sebelum ke perpustakaan ini.
  • Belum ada penunjuk arah untuk memberitahukan kepada pengunjung berada dimana toilet, mushola, kantin dll pada gedung yang luas ini
  • Mushola ada di lantai 2, jadi kalau mau sholat dan sedang berada di ruang baca lantai 1 kudu naik ke lantai dua (dan jamin bisa nyasar dulu kalau gak nanya-nanya)
  • Toilet, khususnya toilet pria di depan pintunya tidak ada penanda kalau itu toilet pria (harus pake insting), kemudian pintu pembatas antara washtafel dan tempat pipis berdiri cowok engeselnya udah lepas (ini gedung baru jadi berapa bulan lhooo, kog udah maen rusak aja, destroyer emang dimana2 ya) dan sebelum keluar toilet jangan lupa membaca peringatan untuk hemat listrik (sebelum meninggalkan ruangan ini harap mematikan AC, keran air, komputer, lampu) sejak kapan ada komputer dan AC di toilet??
  • Gedung perpustakaan baru ini ternyata tidak 100% baru sebab ada sebagian gedung lama yang kemudian diintegrasikan dengan gedung baru ini.
  • Signal wi-fi full bar tapi buat ngirim tweet aja butuh loading 4 menit agar terkirim -__-
  • Ada kantin kecil di lantai dua tepat depan tangga turun-naik sebelum ke mushola, dan kuenya enak-enak. catet!
  • Disedikana komputer beserta internet gratis, meja untuk pengguna laptop pun disediakan colokan listrik untuk mengecas baterai laptop (biar gak pada nyolong listrik kali ya)
  • Di ruang baca sayap (utara bagian timur) ada lift tapi ditempelin tulisan "STAF ONLY" warna merah dan di BOLD CAPSLOCK!

demikianlah observasi perpustakaan dadakan hari ini. perlu dicatat postingan ini kupublish dan kutulis di ruang baca dengan menggunakan netbuk dan jaringan wi-fi perpustakaan, ^_^. Selamat membaca!


 

Senin, 02 Juli 2012

Semangat itu.....

Menjadi bersemangat dan memiliki semangat yang menggebu-gebu dalam melakukan berbagai hal yang kita sukai bahkan yang ditargetkan kepada kita merupakan suatu hal yang mutlak ada dalam benak kita ketika kita hendak memulai aksi. Namun, mengumpulkan semangat hingga tersedia begitu banyak di raga kita tidaklah semudah yang dikoar-koarkan oleh berbagai pihak yang senantiasa setia mendukung kita untuk tetap bersemangat menjalani hari.

Semangat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah roh kehidupan yg menjiwai segala makhluk, baik hidup maupun mati (menurut kepercayaan orang dulu dapat memberi kekuatan) dst. Begitulah kira-kira gambarannya, karena sampai saat ini pun saya dan mungkin anda juga masih sukar untuk menjelaskan setiap kata yang terdengar dan terucap dengan mudah hampir setiap hari namun tak semudah itu untuk mengungkapkan maknanya secara harafiah.


Semangat, satu kata yang sangat gampang diucapkan dan susah untuk didapatkan.

Begitulah kiranya yang kurasakan saat ini, Semangat untuk  mengejar target yang sudah benar-benar dekat dengan garis batas yang akan memupuskan segala usaha yang sudah kubangun selama ini belum juga datang. Tapi, kita tidak harus menunggu bukan? begitulah kata mereka dan kata hatiku ketika aku masih berkutat dengan kemalasan dan pemikiran akan penyebab-penyebab yang sampai saat ini masih menguras energi dan emosiku. Semangat tidak akan datang dengan sendirinya memenuhi segala sendi kehidupan kita. Semangat tidak akan dengan suka rela mengisi sensor-sensor motorik kita untuk bergerak maju menghadapi kerasnya hidup. Semangat sangat sombong, Butuh usaha yang benar-benar keras dan kontinu untuk menaklukannya.

Bangunlah ketika yang lain sedang tertidur. Berjalanlah ketika yang lain sudah bangun. Berlarilah ketika yang lain sedang berjalan. Dan terbanglah ketika yang lain sedang berlari. Dan ketika yang lain terbang maka saya telah sukses!
Saat ini kiranya semangat sudah mulai luluh melihat kegigihanku yang pasang surut dalam mengakhri polemik pendidikanku yang semakin amburadur kuperbuat. Terlalu memikirkan orang lain, terlalu memikirkan image yang orang refleksikan terhadap segala tindakan kita dan terlalu nyaman berada di comfort zone yang sekian lama membuat rasa malas dan enggan untuk beranjak kian menjadi shield yang menutup pintu untuk semangat masuk mengisi ruang hampa adalah faktor-faktor yang kurasa sangat membantuku dalam menghilangkan semangatku untuk maju dan berkembang :D.

Mungkin semua orang akan menyalahkan orang lain dan faktor-faktor di luar dirinya sebagai penyebab kegagalannya mencapai target yang diinginkannya dalam hidup. Begitupun saya, tetapi semenjak bertemu dengan sosok driver taxi yang kuajak mengobrol ketika menempuh perjalanan dari kos menuju bandara Adi Sutjipto Yogyakarta beberapa hari yang lalu, pemikiranku yang amat sempit dan terkungkung rasa malas menjadi sedikit terbuka bahwa sebenarnya "DIRI KITA SENDIRILAH YANG MENJADI LAWAN KITA UNTUK MERAIH SUKSES!". Saat itu perkataan itu melayang begitu saja di dalam kabin mobil sedan berwarna biru yang melaju di siang yang terik. Tetapi, ketika hatiku benar-benar mulai penat dan lelah menjalani hidup  yang monoton, perkataan itu kembali terngiang, dan ternyata benar adanya bahwa "lawanku saat ini adalah diriku sendiri, bukan siapa-siapa, bukan lingkungan, bukan teman-teman apalagi mereka yang tidak senang melihatku berhasil"


Jadi, demi melawan diri sendiri usaha yang dilakukan haruslah lebih besar. Karena, hal yang harus kita taklukan adalah diri sendiri yang mengenal dengan baik siapa kita dan bagaimana menaklukan kita dengan menghalang-halangi laju semangat masuk kedalam sendi-sendi kehiupan.

Ada beberapa hal yang dapat membangkitkan semangat hidup, antara lain:
1. Tahu apa hakekat sebenarnya hidup ini.
Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya hakekat hidup ini. Untuk apa kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia ini? Memang butuh perenungan yang dalam untuk menemukan jawaban pertanyaan seperti itu. Jika kita menyadari hal ini, tentu kita akan memiliki semangat untuk mengerjakan semua pekerjaan dan urusan kita dengan cara yang terbaik. Satu hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah niat, karena niat akan menentukan nilai amal/perbuatan kita.
2. Tahu cita-cita hidup kita yang tertinggi.
Semua orang memiliki impian atau cita-cita, namun hanya sedikit yang berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah realitas fisik. Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka tidak tahu atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau. Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan. Kebenyakan orang hanya menjalankan hidup ini sebagai sebuah rutinitas. Dengan sedikit kenyamanan yang mereka rasakan maka berhenti sampai di situlah impiannya. Mereka takut membuat sedikit perbedaan karena khawatir kenyamanan itu akan hilang.
3. Bersyukur terhadap apa yang sekarang kita miliki dengan tulus.
Dengan mensyukuri semua yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita. Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita. Banyak sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak lagi orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Ada pun sesuatu yang kita inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita untuk berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah kecewa, apalagi putus asa.
4. Yakin bahwa apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Setiap perbuatan kita pasti akan ada efeknya. Kita tersenyum kepada orang lain maka orang lain pun akan tersenyum kepada kita.
Setelah kita tahu bahwa apa pun yang kita lakukan akan menimbulkan akibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap diri kita, maka kita harus memilih hanya untuk berbuat yang baik, positif, bermanfaat dan bernilai saja. Dengan demikian, bisa dipastikan efek yang akan kembali kepada kita juga hal-hal yang baik. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini jika kita tahu benar apa yang kita lakukan. Waktu kita adalah aset terpenting setelah nafas/oksigen maka kita harus mengisinya dengan gerak/aksi/perbuatan yang jelas manfaatnya. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Jadi semuanya pantang sia-sia. read

so, what do you waiting for? start right now, right here!