Search it here

Kamis, 14 Februari 2013

Get Close to Valentine Day

Valentine Day atau dalam bahasa Indonesianya dikenal sebagai hari kasih sayang merupakan hari yang katanya special yang jatuh pada 14 Februari. Tidak, saya tidak pernah merayakannya sekalipun dalam hidup saya. Bukan karena saya Jomblo seumur hidup, bukan, tapi karena memang saya memutuskan untuk mengikuti apa yang orang paham tentang agama lakukan. Dan Alhamdulillah status Jomblo mendukung itu. Karena mungkin, bisa saja, jika saya tidak jomblo saya akan tergoda untuk ikut-ikutan merayakannya atau minimal si pacar minta untuk ditemani merayakan valentine day dan saya yakin alasan kedua tersebut banyak melanda cowok-cowok di dunia ini yang terpaksa merogoh sakunya setiap tanggal 13 untuk membelikan kado valentine buat ceweknya, atau minimal menraktir makan di tempat yang tidak biasa.

Valentine day dan hari-hari perayaan lainnya yang tidak disyariatkan oleh agamaku, ISLAM, menurutku hanyalah sekedar ritual yang diada-adakan oleh sekelompok orang yang bingung menghabiskan waktu luang dan kelebihan uangnya untuk apa. Jika menilik asal muasal dan sejarah perayaan valentine day yang entah versi yang mana yang harus dipercayai, maka jelas sudah bahwa sebenarnya hari ini bukanlah hari yang patut untuk kita rayakan apalagi dengan cara yang melebihi batas. 

Valentine sebenarnya adalah seorang martir yang karena kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelar Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai berangsur-angsur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani, pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Ada juga yang mengaitkan perayaan Valentine Day sebagai hari dimana jatuhnya kerajaan Islam di Espanyol yang bertepatan denan  tanggal 14 Februar 1492 yang kemudian dirayakan sebagai suatu kejayaan bagi agama nasrani.

Lepas dari unsur agama, saya menganggap merayakan valentine adalah sebuah hal yang memiriskan. Kenapa? Karena orang-orang yang dimabuk asmara akan berupaya sejadi-jadinya untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada pasangannya di hari itu. Tanpa mereka sadari bahwa kasih sayang memang sudah seharusnya kita bagikan dengan indah kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun tanpa terfokus pada satu momen tertentu saja.

Berburu Coklat yang Mahal, Boneka yang bagus, berpakaian dengan nuansa yang sama, bermesra-mesraan di tempat umum, merupakan hal-hal yang akan sangat banyak kita temui di hari perayaan ini, padahal bisa dipastikan 80% atau bahkan lebih dari mereka belum terikat dalam hubungan suami istri yang sah menurut agama dan menurut hukum di negara ini. Bahkan di era social media seperti saat ini, bisa dipastikan isi timeline orang-orang yang dilanda asmara tidak akan jauh-jauh dari yang namanya hari kasih sayang. Mulai dari yang membangga-banggakan betapa bahagianya dia dihadiahi bingkisan yang indah dan mahal oleh kekasihnya, menggerutu karena kekasihnya tidak mengajaknya merayakan valentine, sampai ke orang-orang yang entah dengan motif apa mengucapakan selamat atas hari perayaan yang sama sekali tidak perlu dirayakan ini. Dan yang paling mengejutkan adalah ketika keponakanku yang sedang bersekolah di kelas 1 SMP dengan polosnya mengirimkan ucapan selamat atas hari ini -_-.

Terlepas dari itu semua, segala hal yang kita lakukan memang akan kembali struk tagihannya ke buku amal kita masing-masing tetapi orang lain akan terciprat bunga tagihannya jika tidak mengingatkan anda akan hal-hal yang baik dan buruk ketika dia telah mengetahuinya. 


So, sebarkan kasih sayang kapanpun, dimanapun, kepada siapapun dan dalam keadaan apapun, bukan hanya di hari Valentine dan hanya kepada Pacar anda yang belum tentu menjadi Pasangan hidup anda!