Search it here

Sabtu, 16 Juli 2016

Aged Jobseeker (2) : Dealing with Job Interview Fraud

Setelah resmi menganggur seminggu yang lalu, langkah dimulai dengan mengulik official web dari beberapa perusahaan yang menurutku layak untukku memasukan lamaran kerja sesuai spesifikasi yang kumiliki serta tak henti-hentinya memperbarui CV dan akun jobstreet yang sejak pertamakali kubuat baru seminggu teakhir ini memiliki daftar lamaran kerja yang mengular.

Namun, namanya negara dengan sejuta talenta, pasti ada saja orang-orang yang hanya bermodal komputer jinjing dan handphone yang memanfaatkan betapa butuhnya orang lain akan pekerjaan yang representatif khususnya di Ibukota Negara kita tercinta, Jakarta. Awalnya, ketika aku mendengar keluhan beberapa teman mengenai adanya undangan tes dan wawancara fiktif aku merasa turut bersimpatik dan berharap hal itu tidak terjadi padaku, tapi apa mau dikata, selama aku masih menggunakan e-mail dan mengandalkan informasi di situs pencarian lowongan kerja maka peluang keusilan kelompok orang tersebut pasti akan menimpaku.

1. Jetmark Group dan Mataram Corp
Dimulai dari informasi lowongan di Jetmark dan Mataram Corp yang awalnya membawa angin segar kepadaku, hanya beberapa jam setelah CV dan lowongan kumasukan ke Jobstreet, HRD dari kedua perusahaan tersebut langsung menghubungiku dengan mengatakan ketertarikan mereka akan resume yang kuunggah ke situs pencarian kerja tersebut, aku yang saat itu masih asik dengan kegiatan lain langsung saja mempercayai hal tersebut. Saat itu aku ditelepon jam 10 Kamis Pagi, dan diundang untuk menghadiri interview setelah sholat jumat (esok harinya) ke alamat yang sangat jelas dan mereka mempersilahkanku untuk mencari alat tulis dulu guna memastikan alamat yang mereka berikan tak kulupakan, yaitu  Plaza UOB Lt. 34 Unit 2, Jl, M.H. Thamrin Kav. 8-20. Sebelum mengakhiri obrolan yang saat itu menurutku tidak mencurigakan tersebut, bapak yang mengaku namanya HARI ini memintaku untuk megulang alamat yang diberikannya tadi, dan dengan polosnya aku mengulanginya :) . Sebagai catatan nomor telepon kantor tersebut  021-31996957.

Aku yang saat itu sedang bertandang ke kosan teman langsung pamit untuk kembali ke kosanku untuk mempersiapkan data-data yang diminta oleh Bp. Hari yang terhormat, dengan menggunakan Transjakarta tentu saja. Tapi ternyata dalam perjalananku ke halte busway ada 2 panggilan tak terjawab dari nomor 021-7180732 yang dengan polosnya aku telepon kembali dan mendapat response yang kurang baik dari operator telepon yang cenderung "jutek" ketika aku mengonfirmasi siapa gerangan yang meneloponku. Tapi setelah aku menyebutkan namaku dia langsung sedikit lunak dan dengan pedenya menyebutkan nama lengkapku dan mengonfirmasi bahwa tadi bagian HRD mereka meneleponku dan aku tidak menjawab,sejurus kemudian dia langsung menenangkanku bahwa HRDnya akan kembali menelponku 5 menit setelah percakapan aneh kami tersebut. Dan ternyata benar, Seorang Wanita sebut saja Ibu yang mengaku dari HRD tanpa menyebutkan namanya terlebih dahulu kembali meneleponku dengan hanya menyebutkan perusahaannya yaitu Jetmark Corp, dan menanyakan apakah saat itu merupakan saat yang tepat untuk mengobrol karena beliau akan mengundangku interview sesuai lamaran yang kumasukan di jobstreet, tapi aku meminta dia menelepon 1 jam lagi setelah aku sampai di kos karena saat itu suasana halte sangat berisik. Tapi dia tidak pernah menelepon lagi.

Karena rasa penasaranku dengan panggilan interview dadakan tersebut aku teringat akan cerita temanku tersebut dan akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan sisa kuota internetku untuk mencari tahu tentang perusahaan yang mengajakku ngobrol-ngnobrol besok siang, dan akhirnya kuketahui ajakan mengobrol tersebut mengandung niat tidak baik yang menguntuungkan mereka dan merugikan kami-kami yang sedang kalap mencari pekerjaan ini. dan akhirnya aku hanya sholat jumat dan kembali tidur di kosan.:)

 2. Panasonic Gobal-Gobel Indonesia.

Karena akun emailku kudaftarkan di beberapa situs penyedia lowongan kerja maka otomatis notifikasi akan semakin sering ber-dingdong ria di handphoneku, khususnya dari situs-situs tersebut.
Berawal dari email ini, aku mengikuti tautannya dan mendapati hasil terjemahan yang asal-asalan dari situs penyedia lowongan kerja tersebut, yang awalnya aku rasa karena settingan otomatis menerjemahkan email berbahasa asing ke bahasa indonesia, scroll up scroll down untuk mencari posisi yang bisa kulamar dan akhirnya menemukannya. Dan saat itu aku tidak begitu memperhatikan apalagi mencurigai bahwa ini adalah tautan penipuan yang mengarahkanku pada perangkap mereka walaupun aku sedikit ragu ketika perusahaan sebesar Panasonic masih menggunakan gmail sebagai akun email HRD nya. Saat itu aku dengan serius mengirim surat lamaran ke recruitment.panasonic.id@gmail.com yang kemudian berbalas dengan email panggilan psikotest di BALI. ya. BALI. 

Awalnya aku tidak mengecek panggilan tersebut via email karena nyawaku saja pagi tadi belum terkumpul namun ternyata ada sms masuk dari 082343964063 : Kpd. Yth. Pelamar kerja PT Panasonic Gobel, surat panggilan tes interview telah kami kirim ke email anda, silahakn dicek dan pelajari dengan baik. terima kasih.

aku yang saat itu belum sepenuhnya bangun langsung tersentak dan membuka laptop untuk menegcek email tersebut. Saat sedang menunggu loading emailku aku sedikit berpikir, bagaimana bisa redaksi kalimat undangan begitu mengajari dan insisting. Ah. mungkin aku hanya berpikir negatif. Akhirnya e-mail terebut kucek dan ternyata benar dari PT Panasonic Gobel dengan alamat recruitment.hrs@id-panasonic.com . awalnya aku tidak memperhatikan, karena aku langsung tertuju pada lampiran email yang begitu matang mereka persipakan. Karena disitu ada kop surat dan surat yang ditandatangani, daftar orang-orang yang diundang, dan instruksi untuk membeli tiket di Tour dan Travel yang mereka tunjuk. Isi surat dan formatnya sangat amat meyakinkan, saking meyakinkannya aku sedikit bertanya-tanya bagaimanamungkin sebuah perusahaan swasta menembuskan surat panggilan interviewnya ke departemen tenaga kerja, sungguh mulia.

Karena aku yakin dengan isi surat undangan tersebut, akhirnya aku mengirim sms konfirmasi ke hadiran ke nomor 082343964063  dengan format PANASONIC #NAMA #HADIR/TIDAK, dan langsung dibalas dengan perintah menghubungi tour dan travel yang telah mereka tunjuk, OK, aku masih mengikutinya. Aku segera mengubungi Pak Arif dengan langsung menelon tapi ternyata direject hingga akhirnya aku meng-SMS dan mengonfirmasi aku adalah salah satu korbannya :-). Dan bapak Arif hanya membalas dengan "HARAP HUBUNGI KAMI". OK, aku mengikuti aturan mainnya dang segera menghubunginya kembali dan dari nada suaranya aku bisa memastikan bapak Arif ini bukan keturunan pribumi (begitu keturunan tiongkok menyebutnya) dan kemudian menerangkan bahwa akomodasi dari bandara Ngurah Rai bali ke hotel dan seterusnya ditanggung oleh perusahaan tapi dengan catatan kami peserta harus membayarkan terlebih dahulu (sampai disini masih masuk akal) sampai akhirnya beliau yang terhormat menyampaikan bahwa total biaya yang harus aku bayar adalah 5.360.000 dan memintaku untuk mengirimkan data-dataku berupa nama, no morktp, tujuan dan mengonfirmasi aku akan membayar biaya tersebut menggunakan akun bank apa.

Aku menjawab BNI, tapi beliau yang terhormat malah memberitahukan bahwa akun mereka BRI dan mengajariku cara mentransfer antar rekening dengan menambahkan 3 digit tambahan sebagai kode tranfer ke BRI dari BNI. (sungguh baik dan dermawan).

Yang memmbuatku akhirnya meyakini  bahwa ini bentuk penipuan adalah : 

  1. Alamat tempat test yang dimaksud dan alamat kantor Panasonic di bali itu tidak terdaftar pada web resmi Panasonic. 
  2. Semuanya terkesan terlalu cepat, baik respon balasan email lamaran kerja maupun semua prosedur yang diinstruksikan oleh komplotan orang-orang kreatif ini.
  3. Panasonic memang membuka banyak lowongan kerja di web mereka tapi alamat email untuk berkirm CV adalah recruitment.hrs@id.panasonic.com BUKAN recruitment.panasonic.id@gmail.com atau recruitment.hrs@id-panasonic.com.
  4. Biaya perjalanan pulang pergi ke Bali hanya butuh 1.000.000 rupiah dan jika memang menambahkan hotel 2 atau 3 hari hanya total 1.800.000 itupun masih terlalu mahal, BUKAN 5.360.000,-
Setelah memastikan hal tersebut penipuan, aku akhirnya tidak mengonfirmasi kesiapanku menghadiri undangan interview tersebut dengan tidak mengirimkan data pribadiku, atau mungkin besok aku akan megirimkannya untuk mengetahui nomor rekening mereka yang ya setidaknya bisa dijadikan bahan laporan untuk pemblokiran akun bank.

Begitulah kiranya pengalaman menghadapi penipuan yang memanfaatkan kekalutan kita para pencari kerja, hikmahnya adalah, sebutuh apapun kita terhadap suatu hal, jangan sampai akal sehat dan nalar kita terkalahkan. BE SMART.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar