Search it here

Rabu, 20 Juli 2016

Aged Jobseeker (3) : Jobfair Hunter!

Setelah melalui serangkaian penipuan yang berakhir tak tertipu :-), akhirnya aku mulai mencari informasi mengenai jobfair yang mungkin saja akan diadakan dalam waktu dekat ini.

Seperti biasa, aku yang selalu tanpa persiapan dan tanpa perencanaan tidak menyadari bahwa saatku memutuskan resign (Juli) adalah saat dimana Lebaran baru saja usai yang berarti gelombang urbanisasi untuk mencari pekerjaan yang lebih baik  di Jakarta semakin besar yang berkorelasi positif dengan semakin kecilnya peluangku mendapatkan suatu posisi pekerjaan di sebuah perusahaan.

Selain itu, bulan ini - juli,agustus - adalah bulan di mana banyak lulusan universitas baru (fresh graduated) yang mulai berkeliaran kesana kemari untuk mencoba peruntungan di dunia kerja yang sesungguhnya. Menyikapi hal tersebut, aku yang notabene lulusan tahun 2012 dengan usia mepet ini mau tidak mau harus mulai bisa dengan sendirinya menyaring lowonan kerja mana saja yang bisa kumasuki mengingat - tanpa menutup mata - lulusan baru ini PASTI dibekali dengan pengetahuan, skill, dan kemampuan yang lebih matang dibandingkan dengan lulusan mahasiswa pada eraku.

Lupakan pengantar yang menyedihkan itu :p.
Mari kita lanjut dengan pengalaman mengikuti jobfair yang telah - ya... setidaknya - kucoba selama mencoba peruntungan di Ibu Kota Negara tercinta ini. Setelah mengutak-atik twitter yang biasanya menjadi sumber utama informasi berseliweran dengan sekilas, akhirnya aku menemukan jadwalevent.web.id yang secara gamblang membantu menyampaikan jobfair apa saja dan di mana saja yang akan berlangsung selama bulan Juli 2016 ini. Akhirnya, setelah menyeleksi, aku memutuskan mengikuti beberapa jobfair yang tentunya sudah kusesuaikan dengan kemudahan aksesnya menggunakan transjakarta atau KRL, karena aku tidak mau bersusah payah mengingat rute angkot, kopata, kopaja, apalagi bajaj (yang keamanan dan ongkosnya bisa sangat mahal untuk ukuran seorang pengangguran) karena akan sangan tak terbayangkan masalah apa yang akan mendambah penderitaan seorang pengangguran di Jakarta jika salah naik angkot apalagi bajaj.

1. Jobfair Jakarta Selatan 

Tanpa sempat mengroscek bagaimana skala dan siapa saja peserta event jobfair ini aku langsung mengecek transportasi apa saja yang memungkinkan aku untuk mengikutinya. Seperti biasa, Transjakarta dan atau KRL menjadi pilihan utama dan tentu saja aku memutuskan untuk menggunakan public transportation itu di luar jam sibuk (setelah jam 9 pagi) untuk menghindari bejubelnya pengguna yang akan sangat mengganggu penampilan maksimalku untuk mengikuti jobfair - kan gak seru kalo interview dengan muka kusut, rambut acak-acakan dan bau yang semerbak buruk :D.

Jobfair ini dilangsungkan di Gelanggang Remaja Pasar Minggu pada Tanggal 18-20 Juli 2016 dan aku memutuskan untuk datang pada hari pertama untuk menjemput pekerjaan yang mungkin saja sudah menungguku sejak lama.

Mengingat pasar minggu merupakan tempat yang hanya akrab di telingaku tapi tidak akrab di kakiku, maka akhirnya dengan memberanikan diri aku menggunakan kombinasi dari Transjakarta dan KRL dengan rute  TJ : Sumber Waras - Harmoni - Juanda ; KRL : Juanda - Pasar Minggu, ya, aku langsung membelah jakarta :D. dan ditambah jalan kaki tentunya sekitar 900 meter dari stasiun pasar minggu ke TKP - cukup untuk tanning kulit dan mandi Vitamin D. 

Sampai di lokasi Jobfair tidak ada keriahan yang berlebihan seperti layaknya ajang Jobfair lainnya. Sepi. Setelah memberanikan diri akhirnya aku menyamperi sebuah meja berisikan 2 orang lelaki yang kutaksir usianya lebih muda dariku yang memegang lembaran yang ternyata adalah formulir pendaftaran peserta. Kuambil lalu kuisi dan kubawa ke lantai 2 ke meja registrasi yang juga dijaga 2 orang pria (hmmm, mereka suka memsangkan pria dengan pria :D), membayar Rp.25.000,- dan menyerahkan tanganku untuk mereka nodai dengan stamp - setelah seelsai jobfair  terbaca URGENT (seolah-olah tahu isi hatiku yang lagi urgent menanti jodoh,, eeh pekerjaan maksudnya)

Setelah masuk kedalam, alangkah terkejutnya aku, peserta jobfairnya tidak lebih dari 20 perusahaan yang duduk dibalik meja ala sekolahan jaman dulu dan dilengkapi Roll Banner dengan informasi alakadarnya dibuat mengelilingi lapangan yang kuduga sebagai lapangan basket. Never undersetimate apalagi mengejudge hanya dari tampilannya, siapa tau pesertanya ini adalah perusahaan bonafide yang menawarkan posisi menjanjikan denga gaji yang menggiurkan? iya gak. Dan setelah selesai kukelilingi dalam 15 menit, setidaknya hanya 3 perwakilan perusahaan asli yang ada dan 2 diantaranya cukup menjanjikan sedangkan sisanya adalah lembaga outsourcing. Aku sendiri saat itu mengedrop CV ke 3 tempat yaitu MGM(kalo gak salah), CIMB dan satunya lupa.

Dari ketiga perusahaan tersebut yang paling menarik adalah CIMB yang sepertinya standnya (meja,red) dijaga oleh sales Go Mobile karena saat mendaftar mereka memastika nomor handphone aktif dan ada pulsa (catet, ada pulsa minimal 1000 rupiah) kemudian menyuruh kami menunggu sesaat sambil mereka menekan-nekan layar smartphone nya dengan latar aplikasi dan mengonfirmasi kami apakah menerima nomor regirtrasi (yang saat itu kukira sebagai nomor registrasi calon karyawan) dan meminta kami mengejanya sembari menginput ke HP mereka dan sejurus kemudian masuklah SMS ucapan terima kasih telah melakukan Registrasi GO Mobile/Rekening Ponsel CIMB (ingat, mereka tidak menyampaikan ini sebagai registrasi Go Mobile tapi ini syarat mendaftar.)

Aku menyelesaikan jobfair tersebut hanya dalam waktu 20 menit dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke kosan sembari menangkap Pokemon :D - oh iya aku dapat Bellsprout CP 350 lhooo :D

hint lokasi : Sepanjang Jalan dari  Gelanggang Remaja sampai Stasiun Pasar Minggu


2. Mega Career Expo Jakarta

Setelah mengikuti Jobfair alakadarnya (tanpa mengurangi rasa hormat sama sekali) selanjutnya aku mengikuti Jobfair yang diadakan di  Gedung SMESCO Exebition Hall pada tanggal 19-20 Juli 2016. Berbekal pengalaman sebelumnya, aku memutuskan untuk sedikit mencari tahu siapa penyelenggara dan siapa saja yang berpartisipasi di Jobfair ini. Setelah itu mempelajari penyelenggara dan pesertanya akhirnya aku memutuskan untuk mengikutinya dan tentunya mengecek rute Transjakarta atau KRL terlebih dahulu. Bagusnya adalah, aku tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh dari halter terderkat ke TKP dan tidak perlu berganti moda transportasi.

Naik dari Sumber Waras dan transit ke Grogol 2 ke arah Pinang Ranti aku akhirnya turun di halte Pancoran Barat dan kemudian Jalan kaki sejauh 200an Meter untuk ke TKP. Saat tiba di lokasi antrian pencari kerja yang walaupun sudah lusuh tetap cantik-cantik.  Mengambil formulir, mengisinya sembari mengantri (Karena kalau mengisi dulu baru antri dijamin aku akan lebih lama bisa masuk kedalam venue jobfair ini.

Biaya pendaftaran Rp.40.000, Sebelum membahas siapa saja pesertanya ada yang menurutku menarik dan sedikit memaksa peserta untuk membeli produk tertentu. Di meja registrasi sudah ada beebrapa produk sponsor berupa Kopi Schet CBA, Permen Pelega Tenggorokan, paket pembersih wajah yang dibintangi Pevita Pearce, dan satu buah CD album artes antah berantah yang tak tau siapa orangnya jebolan mana dan bagaimana suara dan wajahnya.

Di meja registrasi semua petugas registrasi akan otomatis menyebutkan tidak ada uang kembalian ketika kita mengeluarkan pecahan seratusribuan dan limapuluhribuan yang kemudian disambut gayung oleh sales wanita dibelakangnya yang kemudian : "udah mbak/mas, tambah 10.000 aja lagi bisa dapat CD dan Kopi/Paket pembersih wajah" yang kemudian mau gak mau di "iya" kan oleh sebagian besar pencari kerja saat itu. Menurutku ini sedikit memiriskan karena sebagai event organizer seharusnya mereka siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk menyiapkan kembalian Rp.10.000an. kecuali memang sudah diarahkan untuk membantu penjualan CD album artis tertentu guna menyaingi Ayam Goreng Krispi Eentertainment.

Secara keseluruhan, jobfair ini sangat menjanjikan karena diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar baik dari perbankan, industri, penerbanga, sampai media. Selain itu, adak dek Pevita  yang memberikan pengetahuan dan pengalamannya dalam mencari pekerjaan sejak kelas 6 Sekolah Dasar. Aku sendiri memasukan lamaran ke 5 Perusahaan berbeda bidang, inilah.com, perusahaan retailer alat tulis, astragroup, manulife dan 2 lainnya lupa :D. Dan alhamdulillah jumat siang besok aku akan mengikuti psikotest di salah satu perusahaan yang kulamar, doanya ya... :D

Begitulah kiranya pengalamanku mengikuti Jobfair di Jakarta, semoga salah satu dari sekian banyak perusahaan yang kulamar mau menerima pinanganku dan menjalin hubungan profesional selanggeng-langgengnya sampai kakek-nekek, Selain itu, masih ada 2 Jobfair  lagi yang rencananya akan kuikuti mengingat CV ku masih tersisa 4 Exampelar. yaitu Indonesia Career Expo Jakarta di Gedung SMESCO Exebition Hall pada tanggal 22-23 Juli 2016 dan Kompas Karier Fair - Jakarta  di Balai Kartini tanggal 22-23 Juli 2016

Wish Me Luck!



Sabtu, 16 Juli 2016

Aged Jobseeker (2) : Dealing with Job Interview Fraud

Setelah resmi menganggur seminggu yang lalu, langkah dimulai dengan mengulik official web dari beberapa perusahaan yang menurutku layak untukku memasukan lamaran kerja sesuai spesifikasi yang kumiliki serta tak henti-hentinya memperbarui CV dan akun jobstreet yang sejak pertamakali kubuat baru seminggu teakhir ini memiliki daftar lamaran kerja yang mengular.

Namun, namanya negara dengan sejuta talenta, pasti ada saja orang-orang yang hanya bermodal komputer jinjing dan handphone yang memanfaatkan betapa butuhnya orang lain akan pekerjaan yang representatif khususnya di Ibukota Negara kita tercinta, Jakarta. Awalnya, ketika aku mendengar keluhan beberapa teman mengenai adanya undangan tes dan wawancara fiktif aku merasa turut bersimpatik dan berharap hal itu tidak terjadi padaku, tapi apa mau dikata, selama aku masih menggunakan e-mail dan mengandalkan informasi di situs pencarian lowongan kerja maka peluang keusilan kelompok orang tersebut pasti akan menimpaku.

1. Jetmark Group dan Mataram Corp
Dimulai dari informasi lowongan di Jetmark dan Mataram Corp yang awalnya membawa angin segar kepadaku, hanya beberapa jam setelah CV dan lowongan kumasukan ke Jobstreet, HRD dari kedua perusahaan tersebut langsung menghubungiku dengan mengatakan ketertarikan mereka akan resume yang kuunggah ke situs pencarian kerja tersebut, aku yang saat itu masih asik dengan kegiatan lain langsung saja mempercayai hal tersebut. Saat itu aku ditelepon jam 10 Kamis Pagi, dan diundang untuk menghadiri interview setelah sholat jumat (esok harinya) ke alamat yang sangat jelas dan mereka mempersilahkanku untuk mencari alat tulis dulu guna memastikan alamat yang mereka berikan tak kulupakan, yaitu  Plaza UOB Lt. 34 Unit 2, Jl, M.H. Thamrin Kav. 8-20. Sebelum mengakhiri obrolan yang saat itu menurutku tidak mencurigakan tersebut, bapak yang mengaku namanya HARI ini memintaku untuk megulang alamat yang diberikannya tadi, dan dengan polosnya aku mengulanginya :) . Sebagai catatan nomor telepon kantor tersebut  021-31996957.

Aku yang saat itu sedang bertandang ke kosan teman langsung pamit untuk kembali ke kosanku untuk mempersiapkan data-data yang diminta oleh Bp. Hari yang terhormat, dengan menggunakan Transjakarta tentu saja. Tapi ternyata dalam perjalananku ke halte busway ada 2 panggilan tak terjawab dari nomor 021-7180732 yang dengan polosnya aku telepon kembali dan mendapat response yang kurang baik dari operator telepon yang cenderung "jutek" ketika aku mengonfirmasi siapa gerangan yang meneloponku. Tapi setelah aku menyebutkan namaku dia langsung sedikit lunak dan dengan pedenya menyebutkan nama lengkapku dan mengonfirmasi bahwa tadi bagian HRD mereka meneleponku dan aku tidak menjawab,sejurus kemudian dia langsung menenangkanku bahwa HRDnya akan kembali menelponku 5 menit setelah percakapan aneh kami tersebut. Dan ternyata benar, Seorang Wanita sebut saja Ibu yang mengaku dari HRD tanpa menyebutkan namanya terlebih dahulu kembali meneleponku dengan hanya menyebutkan perusahaannya yaitu Jetmark Corp, dan menanyakan apakah saat itu merupakan saat yang tepat untuk mengobrol karena beliau akan mengundangku interview sesuai lamaran yang kumasukan di jobstreet, tapi aku meminta dia menelepon 1 jam lagi setelah aku sampai di kos karena saat itu suasana halte sangat berisik. Tapi dia tidak pernah menelepon lagi.

Karena rasa penasaranku dengan panggilan interview dadakan tersebut aku teringat akan cerita temanku tersebut dan akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan sisa kuota internetku untuk mencari tahu tentang perusahaan yang mengajakku ngobrol-ngnobrol besok siang, dan akhirnya kuketahui ajakan mengobrol tersebut mengandung niat tidak baik yang menguntuungkan mereka dan merugikan kami-kami yang sedang kalap mencari pekerjaan ini. dan akhirnya aku hanya sholat jumat dan kembali tidur di kosan.:)

 2. Panasonic Gobal-Gobel Indonesia.

Karena akun emailku kudaftarkan di beberapa situs penyedia lowongan kerja maka otomatis notifikasi akan semakin sering ber-dingdong ria di handphoneku, khususnya dari situs-situs tersebut.
Berawal dari email ini, aku mengikuti tautannya dan mendapati hasil terjemahan yang asal-asalan dari situs penyedia lowongan kerja tersebut, yang awalnya aku rasa karena settingan otomatis menerjemahkan email berbahasa asing ke bahasa indonesia, scroll up scroll down untuk mencari posisi yang bisa kulamar dan akhirnya menemukannya. Dan saat itu aku tidak begitu memperhatikan apalagi mencurigai bahwa ini adalah tautan penipuan yang mengarahkanku pada perangkap mereka walaupun aku sedikit ragu ketika perusahaan sebesar Panasonic masih menggunakan gmail sebagai akun email HRD nya. Saat itu aku dengan serius mengirim surat lamaran ke recruitment.panasonic.id@gmail.com yang kemudian berbalas dengan email panggilan psikotest di BALI. ya. BALI. 

Awalnya aku tidak mengecek panggilan tersebut via email karena nyawaku saja pagi tadi belum terkumpul namun ternyata ada sms masuk dari 082343964063 : Kpd. Yth. Pelamar kerja PT Panasonic Gobel, surat panggilan tes interview telah kami kirim ke email anda, silahakn dicek dan pelajari dengan baik. terima kasih.

aku yang saat itu belum sepenuhnya bangun langsung tersentak dan membuka laptop untuk menegcek email tersebut. Saat sedang menunggu loading emailku aku sedikit berpikir, bagaimana bisa redaksi kalimat undangan begitu mengajari dan insisting. Ah. mungkin aku hanya berpikir negatif. Akhirnya e-mail terebut kucek dan ternyata benar dari PT Panasonic Gobel dengan alamat recruitment.hrs@id-panasonic.com . awalnya aku tidak memperhatikan, karena aku langsung tertuju pada lampiran email yang begitu matang mereka persipakan. Karena disitu ada kop surat dan surat yang ditandatangani, daftar orang-orang yang diundang, dan instruksi untuk membeli tiket di Tour dan Travel yang mereka tunjuk. Isi surat dan formatnya sangat amat meyakinkan, saking meyakinkannya aku sedikit bertanya-tanya bagaimanamungkin sebuah perusahaan swasta menembuskan surat panggilan interviewnya ke departemen tenaga kerja, sungguh mulia.

Karena aku yakin dengan isi surat undangan tersebut, akhirnya aku mengirim sms konfirmasi ke hadiran ke nomor 082343964063  dengan format PANASONIC #NAMA #HADIR/TIDAK, dan langsung dibalas dengan perintah menghubungi tour dan travel yang telah mereka tunjuk, OK, aku masih mengikutinya. Aku segera mengubungi Pak Arif dengan langsung menelon tapi ternyata direject hingga akhirnya aku meng-SMS dan mengonfirmasi aku adalah salah satu korbannya :-). Dan bapak Arif hanya membalas dengan "HARAP HUBUNGI KAMI". OK, aku mengikuti aturan mainnya dang segera menghubunginya kembali dan dari nada suaranya aku bisa memastikan bapak Arif ini bukan keturunan pribumi (begitu keturunan tiongkok menyebutnya) dan kemudian menerangkan bahwa akomodasi dari bandara Ngurah Rai bali ke hotel dan seterusnya ditanggung oleh perusahaan tapi dengan catatan kami peserta harus membayarkan terlebih dahulu (sampai disini masih masuk akal) sampai akhirnya beliau yang terhormat menyampaikan bahwa total biaya yang harus aku bayar adalah 5.360.000 dan memintaku untuk mengirimkan data-dataku berupa nama, no morktp, tujuan dan mengonfirmasi aku akan membayar biaya tersebut menggunakan akun bank apa.

Aku menjawab BNI, tapi beliau yang terhormat malah memberitahukan bahwa akun mereka BRI dan mengajariku cara mentransfer antar rekening dengan menambahkan 3 digit tambahan sebagai kode tranfer ke BRI dari BNI. (sungguh baik dan dermawan).

Yang memmbuatku akhirnya meyakini  bahwa ini bentuk penipuan adalah : 

  1. Alamat tempat test yang dimaksud dan alamat kantor Panasonic di bali itu tidak terdaftar pada web resmi Panasonic. 
  2. Semuanya terkesan terlalu cepat, baik respon balasan email lamaran kerja maupun semua prosedur yang diinstruksikan oleh komplotan orang-orang kreatif ini.
  3. Panasonic memang membuka banyak lowongan kerja di web mereka tapi alamat email untuk berkirm CV adalah recruitment.hrs@id.panasonic.com BUKAN recruitment.panasonic.id@gmail.com atau recruitment.hrs@id-panasonic.com.
  4. Biaya perjalanan pulang pergi ke Bali hanya butuh 1.000.000 rupiah dan jika memang menambahkan hotel 2 atau 3 hari hanya total 1.800.000 itupun masih terlalu mahal, BUKAN 5.360.000,-
Setelah memastikan hal tersebut penipuan, aku akhirnya tidak mengonfirmasi kesiapanku menghadiri undangan interview tersebut dengan tidak mengirimkan data pribadiku, atau mungkin besok aku akan megirimkannya untuk mengetahui nomor rekening mereka yang ya setidaknya bisa dijadikan bahan laporan untuk pemblokiran akun bank.

Begitulah kiranya pengalaman menghadapi penipuan yang memanfaatkan kekalutan kita para pencari kerja, hikmahnya adalah, sebutuh apapun kita terhadap suatu hal, jangan sampai akal sehat dan nalar kita terkalahkan. BE SMART.

Senin, 11 Juli 2016

Aged Jobseeker (1)

Whoila...
Setelah sekian lama blog ini kosong dengan postingan baru, akhirnya saya punya banyak waktu luang untuk kembali menuliskan apapun kisah yang kuanggap perlu untuk dibagi. Baik atau tidaknya silahkan nilai sendiri, saya yakin tidak banyak nilai yang bisa diambil dari setiap postingan blog saya, tapi setidaknya bisa menjadi sudut pandang lain terhadap setiap permasalahan hidup baik itu yang mainstream maupun yang nyeleneh.

Postingan pertama di 2016 ini akan saya isi dengan pengalaman kembali menjadi jobseeker setelah proses pengunduran diri yang yaaah,, sedikit ribet kalau dijelaskan dari tempatku bekerja sebelumnya. Mencari lowongan kerja kali ini menjadi sangat menyita emosi karena sangat berbeda dengan saat pertamakali aku mengikuti jobfair sebagai freshgraduated student. Saat ini usiaku mencapai 29 Tahun yang bukan lagi menjadi pilihan utama para penyedia lowongan kerja, mengingat untuk batasan umur seusiaku menjadi sangat kritis jika tidak dibekali pengalamn kerja yang cukup lama. Mengingat pengalaman kerjaku satu-satunya adalah sebagai staff marketing yang sangat jauh dari backround sebagai sarjana statistika selama hampir 4 tahun, maka mau  tidak mau, lowongan kerja yang saat ini banyak tersebar di web lowongan kerja seperti jobstreet dkk, terseleksi dengan sendirinya.

Begitu surat referensi kerja yang menjadi tanda pengunduran diriku diterima - diberikan, otakku langsung berpikir keras untuk segera mencari pekerjaan lainnya yang mungkin bisa lebih mengenmbangkan potensiku diusia yang sudah tidak muda lagi. 

 

Daftar Riwayat Hidup yang terakhir kuedit di tahun 2012 kembali kubuka dan kusesuaikan dengan keadaanku saat ini sebagai pengangguran dengan pengalaman kerja sebagai pimpinan cabang junior di tempatku bekerja sebelumnya. Pas foto yang masih menyajikan kepolosan lulusan baru universitas terpaksa kuganti dengan yang baru. Fotokopian ijasah kubuka lagi di amplop file andalan yang sudah berdebu, bagusnya legosnya masih ada.  

Kembali menyusun resume, kata-kata gombal untuk merayu HRD perusahaan-perusahaan yang kutuju, lowongan kerja, sampai mulai memperlajari rute angkutan umum di Jakarta dan sekitarnya. 

Sampai saat ini sudah 30 lowongan kerja yang kulamar dan baru 3 yang mendapat respon baik, dan semoga salah satunya bisa menjadi  tempatku bekerja nantinya.