Search it here

Tampilkan postingan dengan label Crazy Stupid Love. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Crazy Stupid Love. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Maret 2014

Wan't a Romance, so be Ready. Move On is a Must!

Berawal dari keisengan membuka akun facebook melalui netbuk di kamar kos sewaktu jam istirahat kantor, sampai berujung pada sebuah artikel berbahasa inggris yang di share oleh salah satu teman di facebook.  Sebuah komik pendek, berupa penggalan jalan cerita dalam kotak-kotak kecil yang sarat akan makna mengenai sebuah hubungan. Entah itu persahabatan maupun hubungan asmara.

Kadang kita manusia sangat rela berbetah-betah  diri dalam suatu keadaan yang sangat tidak menguntungkan, menyedihkan, memilukan dan mengiris hati. Sampai-sampai mata kita tertutup untuk hal--hal yang sangat menarik di alam ini. Apalagi sesaat setelah patah hati, dunia serasa hanya berkutat pada anda dan mantan kekasih terkasih anda. Sayapun begitu. 

Pertamakali mengenal asmara di usia 26, dan putus 10 bulan setelahnya. masa yang singkat, tapi sangat penuh makna. Bahkan sampai saat inipun saya masih ingin mengulang jalinan kasih itu dengan sang mantan. Karena perpisahan kami bukanlah sesuatu yang buruk, tapi hubungan kami akhirnya berkesudahan dengan baik dan tanpa pertengkaran yang berarti. Awalnya memang berat, mempertanyakan segalanya, tapi ketika suatu hubungan menemui titik jenuh baik oleh kedua belah pihak maupun salah satunya, maka jalan satu-satunya adalah mengakhiri hubungan tersebut demi kebaikan bersama. Karena jika memang rasa yang pernah dibina diawal perkenalan itu masih ada, maka pasti CINTA ITU TAKAN KEMANA.

Satu hal yang harus terus dipegang teguh adalah, bahwa hidup itu hanya sementara, manfaatkanlah segala  momen dengan bahagia, jangan sampai putus cinta menjadikan diri kita terhindar dari kebahagiaan.

Kamis, 19 Januari 2012

Crazy Stupid Love .. Not Only on That Film!!

Cinta, satu kata lima huruf paling indah yang sering orang ucapkan dan ingin dengarkan. Dan cinta, satu kata indah yang sudah terlalu sering kuucapkan dan sangat jarang ku dengarkan. Pedih memang, ketika rasa yang tulus itu tak berbalas. Ntah karena cinta itu salah arah, cinta itu terhalang tembok kriteria yang terlalu kuat, sampai kepada posisi dimana cinta itu tersampaikan kepada orang telah menyerahkan rasanya kepada orang lain, bukan kita!

Aku pernah jatuh cinta. Dan itu saat ku masih duduk di  bangku Kelas 1 SMA. Cinta monyet? kurasa tidak. Karena perasaanku saat itu kepada gadis pujaan benar-benar tulus untuk berbagi segala hal dengannya, mengarungi hari-hari penuh tantangan di bangku SMA, bahkan mungkin sampai membentuk sebuah bahtera yang penuh keindahan yaitu Rumah Tangga. Namun, ketika akhirnya cinta itu kusampaikan dengan tulus dan keberanian yang kukumpulkan berbulan-bulan untuk menyampaikannya, tanganku tetap sendirian di udara, tak ada tepukan balasan yang kuterima dari pujaan hatiku, coz i just got friendzoned! 


Setelah itu, tidak banyak orang yang tahu tentang sepak terjangku di dunia asmara. Seorang amatiran dalam percintaan berusaha serius menjalin hubungan dengan berbagai pilihan yang ada. Namun semuanya kandas di tengah jalan tanpa kesimpulan yang pasti, apakah cinta itu terbalas, tersampaikan atau tidak.

Setelah itu semua, aku mulai mencari-cari dimana letak kesalahanku. Ya, mungkin beberapa diantara mereka belum bisa menerima sifat kekanak-kanakanku. Atau bahkan kedewasaan berpikirku yang kadang kala muncul secara mendadak? 

Aku sudah terlalu lelah mencari dan mengejar cinta. Sampai saat datang satu sosok yang benar-benar bisa membuatku berpikir panjang untuk menyatakan rasa itu, sosok yang benar-benar membuatku nyaman, sosok yang benar-benar bisa menerimaku apa adanya. Dan kunyatakan rasa itu, tapi entah mengapa keraguan tiba-tiba mendekat di benakku. Apakah dia merasakan hal sama? Cinta? Rindu? saat jarak akhirnya menjadi pemisah hati kami?

Every single stupid act telah kulakukan. Ini bukan aku. Bukan diriku yang cuek, bukan diriku yang ceplas-ceplos, bukan diriku yang kekanak-kanakan. I am Mature Enough for you. Setiap pagi, sebelum ku benar-benar terlelap ku sempatkan jari-jemariku untuk sekedar menuliskan "Sudah bangun? jangan Lupa sholat subuh ya.. Miss you", atau setidaknya mengecek apakah HP si dia aktif untuk membangunkannya agar segera bangun mengingat 1 jam yang membedakan kami. Awalnya segalanya indah, cinta itu berbalas. Perasaan itu terjawab. dan tanganku tidak sendirian di udara ketika kuayunkan untuk menepuk.

Tapi, seperti kata para pecinta. Long Distance is killing me! Rangkaian hati yang terjalin dalam hitungan waktu yang terbilang tidak singkat itu lambat laun terkikis angin laut yang membentang memisahkan 2 insan ini. Dan sekarang perasaan itu mengambang entah kemana. Tanpa kepastian. Cinta memang kadang terlalu tega kepada manusia, atau mungkin manusia yang terlena akan belaiannya??

Sepanjang hidupku, aku ingin dewasa. Aku ingin dewasa, sehingga orang akan menganggapku dengan serius.
Semuanya terdengar begitu baik padaku. Dewasa, mendapatkan pekerjaan, menikah.
Tapi ...
Itu semua penipuan. Dan cinta? Itulah Penipuan terbesar dari semua. Aku pernah jatuh cinta, dan bahkan sering aku terjebak dalam muslihatnya