Search it here

Tampilkan postingan dengan label LOVE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LOVE. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Mei 2014

May - Wonderful Painful Month!

Bulan mei, bulan kelima dalam kalender masehi.
bulan dimana aku merasakan banyak kenangan singkat yang membuatku memahami arti sebenarnya dari sebuah perjuangan cinta.
indah-menyakitkan.

11 Mei 2013 merupakan tanggal dimana aku merasakan indahnya jatuh cinta, dan memulai babak belajar menjalani sebuah hubungan serius dengan seseorang. semua terasa indah. momen-momen bahagia dijalani bersama. saling memperhtaikan saat yang lain sedang sedih, sakit dan butuh perhatian.

tapi 'mei' tak selamanya memberi keindahan. saat aku menunggu momen indah - 2 bulan lagi - hubungan indahku akan genap setahun. 2 bulan lagi sebelum mei datang, semuanya harus berakhir.

aku berjuang mati-matian untuk mempertahankan semuanya, tapi apa mau dikata, saat tepukan itu sudah tak berkawan, maka tak ada jalan lain selain harus dihentikan.

kesedihan itu berakhir, aku menemukan orang yang sejatinya sejak awal mencitaiku, menyayangiku dan tau apa yang aku inginkan dari sebuah hubungan. orang yang sebenarnya sudah mengintaiku hanya saja kami sama-sama menghargai status kami sebagai pasangan orang lain.

bulan Mei, akhirnya aku kembali memutuskan untuk menghubunginya setelah menjaga jarak beberapa bulan dengannya untuk menghindari ketertarikan kami berdua karena putus cintaku sebelumnya. aku sangat berhati-hati dalam memulai hubungan baru agar tidak tersibak kesan sebagai pelampiasan atau pelarian dari kegagalanku sebelumnya.

kuajak dia bertemu di tempat di mana kami pertama kali bertemu, dan malam itu berakhir pada pengakuan-pengakuannya akan betapa sayangnya dia kepadaku, betapa hampa hatinya ketika aku memutuskan untuk memutus kontak dengannya, dan status barunya saat ini sebagai kekasih orang lain.

sakit memang, mengetahui orang yang menyayangi kita akhirnya memutuskan untuk melabuhkan hatinya kepada orang lain karena kecerobohan yang kita perbuat. tapi aku memberanikan diri mengambil konsekuensi itu. kunyatakan cintaku kepadanya, kuarahkan panah asmaraku hanya kepadanya dan mengajaknya untuk menjalani cinta segitiga antara aku, dia dan kekasih pertamanya.

awalnya semua indah, aku sangggup menjalaninya. aku sangggup menerima bahwa hati, waktu dan pikirannya bukan hanya untuk aku. tapi semua terasa semakin berat ketika mantan kekasihnya terdahulu kembali berusaha mencuri perhatiannya. aku sebagai orang yang baru dikenalanya secara otomatis tergusur di posisi ketiga dalam prioritasnya. aku akhirnya takluk dan menyerah. kucabut kembali panah asmaraku dihatinya dan kurelakan dia untuk belajar mencintai orang yang sangat mencintanya, di bulan MEI 2014.


di bulan Mei, sekali lagi aku kehilangan sosok sahabat yang sudah menjadi saudara untukku.
berawal dari perjumpaan kami di Jogjakarta saat aku sedang mengikuti pelatihan yang diadakan oleh tempatku bekerja saat ini. sahabatku ini juga sedang berada di jogjakarta untuk berlibur bersama teman-temannya dari iteristi dan istrinya. sangat besar keinginanku untuk bertemu istri dari orang yang sudah kuanggap sebagai saudara ini, mengingat aku tidak sempat menghadiri pernikahan mereka selain karena lokasi resepsi yang cukup jauh, aku saat itu sedang menyelesaikan urusan pekerjaan di kota lain.

singkat cerita aku tidak sempat bertemu istrinya karena harus segera kembali ke kota di mana dia bekerja, alhasil aku hanya sempat bertemu dengan sahabatku ini. kuajak dia ketempatku menginap agar bisa mengobrol lebih lama namun karena kami berdua kelelahan, aku lelah seharian di kantor dan dia lelah seharian menikmati indahnya jogjakarta, maka kamipun terlelap setelah tidak banyak bercerita tentang hidup masing-masing.

malapetaka itu bermula saat aku harus meninggalkannya yang masih butuh istirahat untuk ke kantor guna melanjutkan pelatihanku. dia yang kebetulan tidak menggunakan sandal mengabariku untuk meminjam sandalku. aku mengiyakan. namun aku mengira dia akan kembali ke tempatku menginap sebelum pulang ke jakarta setidaknya untuk berpamita. mungkin karena aku terlalu fokus dengan pelatihanku sampai lupa menanyakan hal tersebut hingga saat kembali ke hotel tempatku menginap aku hendak keluar mencari makan malam dan teringat sendalku yang dibawanya. aku langsung menghubunginya untuk mengonfirmasi. mengingat saat itu sudah pukul 18 dan kereta yang mengantarnya sebentar lagi akan bertolak ke jakarta maka tidak banyak yang bisa kulakukan untuk mengambil sendal tersebut. dan dia mengatakan bahwa sendalku sudah dititipkannyake teman-temannya yang akan mengantarkan sendal tersebut ke tempatku menginap.

akupun mengiyakan dan tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, jam demi jam aku menunggu tapi tak kunjung ada yang mengetuk pintu kamarku untuk mengantarkan sandal yang dikatakannya. akhirnya aku memutuskan untuk menghubunginya kembali dan meminta kontak temannya tersebut tetapi tidak mendapatkan respon yang baik darinya

buatku, bukanlah sesuatu yang cerdas mempertaruhkan persahabatan hanya karena sepasang sendal seharga 150 ribu rupiah. tetapi aku hanya menuntuk tanggung jawab darinya. tetapi respon yang kudapat hanyalah pernyataan yang menjurus kepada merendahkan. aku  terus mengonfirmasi kapan sendalku akan diantar. tetapi sampai hari berganti tak kunjung ada kejelasan. sampai akhrinya aku kembali menanyakan dan dengan jawaban yang sangat enteng dia berkata bahwa temannya telah mengirimkan sendal tersebut ke rumahnya di jakarta via titipan kilat.

sesuatu yang sangat di luar nalar menurutku. temannya lebih memilih mengeluarkan biaya dan waktu lebih banyak untuk mengirim sendal tersebut ke jakarta dibandingkan mengantarkan sendal tersebut ke hotel tempatku menginap yang sangat mudah dijangkau dari belahan manapun kota Jogjakarta. aku sedikit marah dan dia pun sepertinya demikian hingga akhirnya kontakku dihapusnya dan sampai saat ini tidak ada komunikasi antara kami berdua.

May - Wonderful Painful Month! thank you for giving me so much lesson...




Rabu, 03 Oktober 2012

Hujan Pertama di Akhir Tahun

Rabu, 3 Oktober 2012, pukul 03:09 WIB, rintik hujan mulai menyapa bumi Yogyakarta khususnya daerah sendowo dengan malu-malu.

Pagi ini mataku belum sayu juga setelah beberapa jam berkutat dengan SPSS untuk menyusun ulang Modul Tutorial yang sudah out of date dan menyaksikan pertandingan Liga Champions Eropa antara tuan rumah Benfica dan tamunya Barcelona di ruang TV kos-kosan ku tercinta. Tuan rumah sedang tertinggal 2 gol dari tamunya ketika kuputuskan untuk beranjak ke kamar dan bersiap untuk bermesraan dengan kasurku yang sudah tergelar sejak ku bangun siang tadi. 

Netbuk yang baru beberapa saat kuistrahatkan masih tergeletak acak di atas rak buatan yang menempel di dinding kamarku seolah menggodaku untuk menyentuhnya dan berselancar dengannya di dunia maya. "Hm.. apa salahnya mengecek twitter sejenak dan meng-up date livescore pertandingan Liga Champions lainnya?" gumamku. Kubenarkan juga posisi netbukku yang bertumpukan dengan keyboard dan modul tutorial untuk kemudian kunyalakan. Tanda loading di browser andalan belum berhenti dan dudukku belum "pewe" ketika tiba-tiba telingaku mendengar titikan air berjatuhan di kejauhan. Awalnya ku mengira itu adalah suara air dari bak penampungan kosku yang telah penuh dan mengalir membasahi tanaman rambat di partisi kos kami.  Namun tak terdengar suara mesin pompa air sebagai backsodund titikan air tersebut. Hingga akhirnya kuputuskan untuk kembali bangkit dari duduk dan menengok keluar, dan ternyata itu tetesan air dari gumpalan awan-awan hujan di langit subuh  yogyakarta.

"Alhamndulillah Hujan" itulah gumamku ketika kuputuskan untuk keluar kamar dan memindahkan jemuran handuk kos yang entah sudah berapa bulan berada di luar.  "Alhamdulillah hujan" itulah kicauan yang kutuliskan beberapa saat setelahnya di akun twitterku yang baru di follow oleh 200an orang. "Alhamdulillah hujan menjadi tag line di twitter dan status-status teman-temanku yang kebetulan masih online di pagi ini, entah itu mereka belum tidur atau baru bangun untuk beribadah qiyamul lail. Hujan yang ditunggu-tunggu banyak orang. Hujan yang membuat banyak warga santri di madura menggelar shalat hajat meminta hujan. Hujan yang datang untuk pertama kalinya di akhir tahun ini. Hujan yang setia membangkitkan segala memoar indah, mencekam, suram, sedih, bahkan biasa saja setiap insan manusia, termasuk aku.  Hujan yang senantiasa membius dengan dengan petrichor nya.

Kerinduan akan berbagai hal indah dalam hidupku kembali tersingkap oleh hujan pagi ini. Kenangan indah masa kecil di pulau kecil nun jauh di belahan tenggara pulau sulawesi. Hujan selalu saja menghadirkan keceriaan di jiwa-jiwa kecil kami, anak-anak pulau muna. Hujan selalu berhasil menggodaku untuk melanggar larangan ibuku bermain hujan. Hujan yang selalu menjadi katalis berbagai kisah indah bersama teman-teman kecilku. Hujan yang selalu berhasil melenyapkan rasa lelah di kaki-kaki kecil kami  yang bergerak berirama mengelilingi kampung untuk mengajak teman-teman yang patuh kepada ibu-ibu mereka untuk keluar dan bermain bersama di bawah guyuran hujan yang selalu indah bagi jiwa kecil kami.

Hujan juga pernah menjadi saksi kebahagiaan kami siswa-siswi SMA 1 Raha yang berhasil menaklukan soal-soal Ujian Nasional yang dibuat untuk menjerat siswa-siswa kurang rajin belajar untuk tetap bersekolah di tingkatan pendidikan yang menjadi tempat paling dirindukan oleh semua orang di Indonesia. Tak lama setelah pengumuman kelulusan yang menjadi sumber kabahagiaan kami di siarkan lewat TOA sekolah yang terasa mulai enggan meneriaki kami yang suka telat di pagi hari, hujan turun dengan derasnya mengguyur bumi muna, serasa langit ikut terharu bahagia menyaksikan kami anak-anak masa depan bangsa di pulau kecil itu berbahagia. Awalnya seorang siswa yang terkenal badung dari jurusan IPS mendahului kami menyambut datangnya hujan siang itu. Kami yang merasa sudah tidak kecil lagi masih enggan menemaninya menari bersama hujan. Malu. Itulah mungkin yang menjadi sebab kami hanya menontonya menari bersama hujan. Hingga sampai saatnya kami tergoda oleh tarian hujan dan bau kebahagiaan "petrichor" yang tersebar di seluruh halaman sekolah kami, kamipun takluk. Tak ada aba-aba, tak ada persiapan melepas baju sekolah dan sepatu, sebagian besar siswa keluar menyambut hujan dan menari bersama. Konvoi keliling kota dengan berjalan kaki di bawah guyuran hujan menjadi saksi kebahagiaan kami saat itu.

Belum berapa jauh aku menikmati lamunanku, suara hujan di luar sana mulai tak terdengar. hm.. rupanya hujan tidak ingin membawaku terlalu jauh kemasa-masa bahagia yang akan membuaiku. Lamunanku pun berakhir seiring berhentinya hujan pagi ini. Dan hujan pagi yang berdurasi singkat ini menjadi satu-satunya momen hujan hari ini, siang kembali terik, walaupun di sore hari mendung sempat menyapa di langit jogja, namun hujan masih enggan datang lagi.


Selasa, 31 Januari 2012

LDR..?? Read This!!

Sebagai penganut.. atau lebih tepatnya disebut pengguna.. eh bukan maksudnya pelaku LDR atau Long Distance Relationship, saya ingin berbagi beberapa quotes yang mungkin akan menguatkan kita dalam menjalani hari-hari bersama orang-orang tersayang di atas jarak yang jauh.


Kata-kata itu tidak hanya diucapkan dan kemudian dilupakan, tapi ingatlah bahwa setiap orang yang mendengarkan kata-kata indah yang kita utarakan akan menyimpannya di memory khusus yang disediakan untuk kita. Jadi, Don't Just Says Them, but Try to Do Them Perfectly!!





Jadi bagaimana? masih takut dengan LDR?